Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Feature

Planet Nufo dalam Ketukan Keyboard

×

Planet Nufo dalam Ketukan Keyboard

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh: Nawwaf Absyar Rajabi, Santri-Murid SMP Alam Nurul Furqon Rembang

Semilir angin sepoi-sepoi berhembus pelan ke arah ruangan yang sedang aku tempati. Yeah, aku kini berada di Lab Komputer, tempat di mana kita bisa melakukan banyak hal. Deretan layar monitor yang berjejer rapi seakan menatap balik, menunggu untuk disentuh dan dihidupkan. Suara kipas pendingin komputer berpadu dengan tuts keyboard yang sesekali ditekan, menciptakan harmoni kecil khas ruangan ini.

Example 300x600

Di sini, ada yang sibuk membuka aplikasi belajar, ada juga yang diam-diam memainkan game ringan. Ada yang serius mengetik tugas, tapi ada juga yang pura-pura mengetik padahal hanya scrolling internet. Aku sendiri masih bingung, mau ikut produktif atau malah mencari keseruan tersendiri di balik layar ini. Namun, hari ini aku tidak bisa hanya duduk tanpa arah. Guruku sudah memberikan tugas literasi yaitu menulis tentang Planet Nufo sepanjang satu setengah halaman. Aku mulai mengetikkan kata demi kata di layar komputer. Seperti biasa, aku kebingungan membuat judul. Kutulis saja yang ada di kepala dulu.

“Planet Nufo….

Planet Nufo. Mungkin ada yang bertanya-tanya, apa sebenarnya Planet Nufo itu? Nama yang terdengar sederhana, tetapi ternyata menyimpan banyak makna. Jika kalian mencari di Google, Planet Nufo adalah sebuah Pesantren dan Sekolah Alam bernama lengkap Nurul Furqon, sebuah lembaga pendidikan yang unik dan berparadigma holistik. Di sinilah perjalanan tulisanku dimulai.

Planet Nufo hadir dengan konsep yang berbeda dari sekolah-sekolah pada umumnya. Alih-alih hanya terpaku pada buku dan papan tulis, Planet Nufo menghadirkan suasana belajar yang menyatu dengan alam. Lingkungannya dikelilingi pepohonan hijau, bangunan sederhana, serta udara yang segar, sehingga para siswa bisa belajar dengan tenang dan penuh semangat. Belajar di sini bukan hanya soal angka-angka di rapor, tetapi bagaimana memahami kehidupan itu sendiri.

Konsep pendidikan yang diterapkan di Planet Nufo disebut pendekatan holistik. Artinya, siswa tidak hanya dilatih untuk pintar secara akademik, tetapi juga dididik agar cerdas secara emosional, spiritual, dan sosial. Mereka belajar bagaimana berpikir kritis, berperilaku baik, sekaligus mencintai lingkungan sekitar. Seakan-akan, setiap sudut di Planet Nufo adalah guru yang bisa memberikan pelajaran berharga.
Selain ilmu umum seperti matematika, bahasa, dan sains, Planet Nufo juga menekankan pendidikan agama Islam sebagai pondasi utama. Anak-anak diajarkan mengaji, mempekajari I’robul Qur’an, dan menanamkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan keagamaan di sini tidak terasa kaku, melainkan menyatu dengan rutinitas mereka sehari-hari.

Tidak hanya itu, Planet Nufo juga kaya akan kegiatan praktis yang membentuk kemandirian. Para siswa bisa belajar bercocok tanam, beternak, atau membuat kerajinan tangan. Hal ini membekali mereka dengan keterampilan nyata yang sangat bermanfaat di masa depan. Jadi, mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung mempraktekkannya dalam kehidupan nyata.

Bagi saya pribadi, Planet Nufo adalah gambaran ideal dari sebuah lembaga pendidikan. Di tengah zaman modern yang sering terjebak dalam persaingan angka dan prestasi semu, Planet Nufo menawarkan cara belajar yang lebih menyenangkan, relevan, dan bermakna. Di sini, siswa tidak hanya dituntut untuk pintar, tetapi juga diajak menjadi manusia yang berakhlak, peduli, serta mencintai alam.

Menulis tentang Planet Nufo membuat saya sadar bahwa pendidikan seharusnya memang seperti ini: menumbuhkan manusia seutuhnya. Belajar bukan hanya untuk mendapatkan nilai, tetapi juga untuk memahami kehidupan, menumbuhkan karakter, serta menjadi pribadi yang bermanfaat. Planet Nufo telah membuktikan bahwa pendidikan yang holistik dan berbasis alam bukan hanya impian, melainkan kenyataan yang bisa diwujudkan.”

Kembali ke layar Komputer…. “Klik.” Suara keyboard mengembalikan lamunanku ke Lab Komputer. Layar putih di depanku kini sudah terisi kata demi kata tentang Planet Nufo. Aku tersenyum kecil, menyadari bahwa meski hanya lewat tulisan, aku bisa seakan-akan singgah sebentar ke tempat itu. Kuberi judul “Planet NUFO: Menumbuhkan Manusia Seutuhnya”.

Tugas literasi yang tadinya terasa berat, kini sudah hampir selesai.
Aku menatap monitor sekali lagi, mengetikkan beberapa kalimat penutup, lalu menarik napas lega. Di ruangan ini, di antara deretan komputer yang berjejer rapi, aku merasa baru saja melakukan sebuah perjalanan—bukan dengan kaki, melainkan dengan akal-pikir dan imajinasi.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Feature

Oleh: Muhammad Aufal Fresky*) Sepertinya saya harus mengakui…