Surat dari Jenaka untuk Luka yang Menetap
Berulang kali Jenaka menghapus, menulis pada selembar surat
yang akhirnya membuat surat itu terluka
pun beberapa air asin turut menemani.
Jenaka dan luka
Mereka sudah bersama dari Jenaka lahir
Jenaka selalu memakai topeng pemberian luka.
Namun…..
Saat Jenaka ingin pergi dari luka
luka menambah topeng lagi.
Jenaka rasanya tidak mengenal dirinya
bahkan Jenaka sudah jauh dari namanya.
Luka yang Kutangkap di Balik Kaca Jendela
Saat itu masih kuingat
sepasang mata melihatku dengan tatapan pahit
dari doa yang gugur.
Diberitahukannya
Tujuh puluh tujuh kali ia berdoa
hanya untuk satu permintaan.
Namun, saat ke tujuh puluh tujuh ia menyerah
sebab dari awal doanya hingga yang terakhir
kepahitan yang ia dapatkan.
“Apakah kamu berdoa saat masih terluka?”
tanyaku dan ia tidak menjawab.
Oleh: Cindy May Siagian, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Jambi, Instagram @la_bel2e

















