Reog Ponorogo merupakan warisan budaya asli Indonesia ang berasal dari Ponorogo Jawa Timur. Sebuah tarian yang diiringi oleh beberapa jenis alat music seperti,slenthem, gong, saron, kendang, demung, kempul, dan peking. Dngan penokohan serta penari diantaranya, warok, jathil, klono sewadhono, bujang ganong (ganongan), singo barong.
Jika dilihat dari sudut pandang cerita rakyat, Reog Ponorogo berasal mula dari adanya perebutan perjodohan dari Dewi Songgo Langit putri Raja Kediri, yang mensyaratkan siapapun yang menikahi Dewi Songgo Langit untuk mempersembahkan pertunjukan yang belum pernah dilihat sebelumnya dan terdiri dari 144 ekor kuda kembar, dan yang terakhir harus ada binatang berkepala dua. Dan hanya ada dua yang menyetujui persyaratan tersebut, mereka adalah raja Singo Barong dari kerajaan Lodaya dan raja Klono Sewandono.
Raja Singo Barong berwujud manusia setengah harimau, bulunya tebal dan penuh kutu sehingga ia harus memelihara burung merak untuk mematuk kutu-kutu tersebut. dengan sekuat tenaga usaha dari kedua raja tersebut sangatlah susah untuk memenuhi persyaratan uang terakhir perihal binatag berkepala dua. Dengan akhir ceritanya yaitu, raja Singo Barong pun pergi ke Taman Sari untuk mencari burung merak karena kepalanya sangat gatal. Raja Singo Barong sangat menikmatinya, dan tanpa sepengetahuannya, ia tengah diawasi oleh raja Klono Sewandono.
Melihat bentuk wajah Singo Barong yang berupa seekor harimau dan seekor merak yang bertengger di bahunya membuatnya tampak seperti binatang berkepala dua, Dalam benak raja Klono Sewandono, jika mereka disatukan, syarat pernikahan akan lengkap untuk meminang Dewi Songgo Langit. Maka dengan begitu raja Klono Sewandono menyerang Singo Barong dan menyatukannya dengan erak yang ada di atas kepalanya.
Seni Reog Ponorogo ini mengandung unsur magis dan pemeran utamanya adalah orang berkepala singa dengan hiasan bulu merak berbobot 50 hingga 60 kg. Kepercayaan terhadap magis sangat erat kaitannya dengan budaya khususnya budaya Jawa, karena masyarakat Jawa masih mempercayai hal-hal yang berkaitan dengan Aninisme melalui tradisi, ritual dan budaya terhadap ilmu gaib. Magi yang berasal dari bahasa inggris berarti magic biasanya dalam bahasa Indonesia berarti sulap atau sihir.
Reog Ponorogo memiliki akar sejarah yang dalam dan beragam versi mengenai tahun kemunculannya. Dari abad ke-8 hingga abad ke-15 Masehi, kesenian ini telah berkembang menjadi bagian integral dari budaya masyarakat Ponorogo dan Indonesia secara keseluruhan.
Warsito (Pembarong muda) mengatakan bahwa dirinya suka seni Reog Ponorogo soalnya saya asal dari Ponorogo awal mulanya dari Bujang Ganong main Reog dari 2009 sampai sekarang latihan barong ini ya itu kan sudah keseniannya sudah sama Bujang Ganon, jadi cuma latihan gerakan-gerakan fisik itu perlu contoh dari orang yang sudah senior nah ini digigit (bagian kayu yang untuk gigitan mulut) ini digigit kenceng banget kalau nggak kenceng ya nanti bisa putus, bahkan rompal. Jadi harus berhati-hati banget ini beratnya sampai 50 kilo kalau ke tiup angin itu sampai 70 kilo jadi kalau kuda-kuda nggak pas itu bisa jungkir balik itu.
Sementara Mbah Yadi, seorang Budayawan Jawa, mengatakan bahwa khodam pendamping Singo Barong ini sebenarnya adalah khodam yang mempunyai energi khusus untuk meningkatkan kepekaan batin dan juga meningkatkan intuisi seseorang ini bagi orang yang didampinginya. Khodam Singo Barong ini juga bisa meningkatkan jiwa kepemimpinan dan juga bisa menambah kewibawaan seseorang.
Terlihat menyeramkan dan mengandung aroma mistis setiap bagian pada topeng ini memiliki arti berdasarkan asal usul dan sejarah dalam versi berbeda sohor dengan nama barongan topeng ini dianggap sakral dan dikeramatkan bahkan pada hari-hari tertentu dan setiap akan dipakai pentas biasanya para pemain membakar kemenyan di hadapannya sebagai bentuk meminta izin menjelang pertunjukan reog muda reog Tua semua diperlakukan sama sebagai simbolis penghormatan kepada leluhur tak kasat mata percaya atau tidak hal buruk bisa terjadi jika pementasan reog dilakukan tanpa meminta izin.
Terlepas dari mitos dan kisah dari berbagai versi yang beredar Reog Ponorogo merupakan sebuah warisan leluhur yang membuat bangsa ini kaya akan tradisi dan budaya terlebih untuk memainkan reog tak sembarang orang bisa dan mampu melakukannya kental dengan nuansa mistis hingga hari ini reog mampu memukau seluruh masyarakat Indonesia.
Pertunjukan reog pertama kali muncul pada tahun 1920 dan terus berkembang hingga saat ini.
Dahulu, reog pada masa penjajahan Belanda dan Jepang dilarang, karena dianggap dapat menggerakkan massa. Meski demikian, nilai-nilai historis, filosofis, religius, kreatif, dan edukatif yang terkandung di dalam reog membuatnya tetap menjadi hiburan rakyat yang legendaris. Pada tanggal 12 September 2022 Reog Ponorogo berhasil tampil di Belgia, dan pada Minggu 25 Agustus 2024 Reog Ponorogo tampil memukau dalam WOW Indonesia Festival 2024, yang digelar di Washington.
Tepat pada tanggal 3 Desember 2024, Reog Ponorogo telah resmi diakui UNESCO sebagai warisan Budaya Takbenda (pada sidang ke-19 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage, bertempat di Paraguay), dengan ini Reog Ponorogo telah menjadi warisan budaya Indonesia yang diakui dunia, dengan perjalanannya yang begitu luar biasa sebuah Simfoni Tradisi ke Panggung Global.
Oleh: Ahmad Tri Rizky, Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga
