Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Esai

Second Account Instagram: Panggung Alternatif dalam Dramaturgi Sosial

×

Second Account Instagram: Panggung Alternatif dalam Dramaturgi Sosial

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh: Aulia Mujayanah, Mahasiswa Fakultas Dakwah Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Di era digital seperti sekarang, penggunaan akun kedua (second account) di Instagram telah menjadi praktik umum, terutama pada kalangan anak muda. Akun kedua (second account) ini biasanya dimanfaatkan sebagai sarana untuk mengekspresikan diri secara lebih jujur dan terbuka dibandingkan akun utama (first account) yang cenderung lebih formal dan terstruktur untuk menyajikan citra diri yang berbeda-beda. Teori dramaturgi sosial yang dikemukakan oleh Erving Goffman yang terkenal pada abad ke-20, memberikan perspektif untuk memahami fenomena ini, dimana interaksi sosial dianalogikan seperti panggung teater yang terdiri dari front stage dan back stage.

Example 300x600

Dramaturgi sendiri adalah representasi kehidupan yang dipertontonkan oleh manusia. Keadaan dramatis yang seolah-olah terbentuk di atas panggung berfungsi sebagai gambaran untuk menggambarkan perilaku individu dan interaksi mereka dalam kehidupan sehari-hari. Secara singkat, dramaturgi dapat dianggap sebagai interpretasi kehidupan sosial melalui serangkaian pertunjukan drama di panggung kehidupan (Cubic.id, 2018).

Penggunaan akun kedua (Second account) bisa dianggap sebagai representasi dari konsep dramaturgi pada kehidupan yang lebih modern. Hal tersebut bisa dijelaskan dengan cara orang menggunakan Second account untuk menciptakan citra atau pertunjukan yang berbeda dari kehidupan yang sebenarnya. Sebagaimana dalam teori dramaturgi, front stage atau panggung depan adalah tempat di mana pertunjukan utama berlangsung, dimana sangat membatasi diri mulai dari postingan feed, reels, instagram story atau bahkan jumlah pengikut. Sementara back stage atau panggung belakang adalah area di mana pelaksanaan sebenarnya dari skenario itu dilakukan, di mana cenderung lebih bisa mengekspresikan diri pribadi dengan memperbanyak postingan feed, reels, instagram story atau bahkan jumlah pengikut yang cenderung lebih sedikit dari akun utamanya, yang mana membatasi dengan hanya orang terdekatnya saja yang bisa mengikuti akun keduanya.

Orang-orang atau banyaknya generasi-Z yang menggunakan akun kedua (second account) itu sebagai bentuk apresiasi diri, yang dilakukan dengan keterbukaan untuk mencapai hubungan yang lebih dekat dengan pengikutnya. pengguna secara sadar memilih konten, mengelola caption, dan mengatur tata letak profil untuk menciptakan naratif yang konsisten dengan citra yang mereka inginkan. Hal ini tentunya mencerminkan kesadaran akan konsep dramaturgi, di mana setiap elemen diatur untuk memberikan penampilan yang diinginkan.

Dalam penggunaan akun kedua ini, orang cenderung memperhatikan pentingnya privasi dalam menciptakan akun kedua, pengguna menciptakan “panggung belakang” sebagai ruang eksklusif untuk berinteraksi tanpa beban ekspektasi dari akun utama mereka.

Biasanya perbedaan antara akun kedua dengan akun utama sangat derastis, pada akun utama orang cenderung membatasi informasi tentang diri pribadi. Pada akun utama juga sangat memikirkan dan memberikan banyak sekali pertimbangan jika akan memposting apapun, berbeda dengan akun kedua orang akan dengan mudah membagikan pengalaman, perasaan, kegiatan, bahkan hal yang privasi sekalipun, karena mungkin hanya pada akun keduanyalah pengguna bisa mengeluarkan emosi yang ada pada dirinya, hal tersebut sangat menjadi alasan kuat mengapa second account itu hanya di ikuti oleh orang terdekatnya saja dengan cara memberlakukan status akun privat, yang mana bisa mengizinkan atau mengikuti orang pilihan pengguna saja.

Dramaturgi dalam penggunaan second account ini, memberikan kesempatan untuk mengekspresikan sisi-sisi yang mungkin lebih pribadi, eksperimental, atau bahkan anonim, yang mungkin kesannya memberikan “kebebasan” untuk mengekspresikan diri. Sedangkan, pada Akun pertama cenderung menampilkan citra yang lebih terkontrol dan diatur dengan baik oleh pribadi. namun dibalik hal tersebut sebenarnya terjadi fragmentasi identitas di antara kedua akun tersebut.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *