Blora, PikiranBangsa.co – SMP Muhammadiyah 5 Randublatung atau yang dikenal dengan SMP Mulia terus melangkah maju dalam mewujudkan pendidikan abad ke-21.
Senin (4/8), sekolah ini menggelar pelatihan pemantapan pembelajaran berbasis Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI).
Kegiatan ini menghadirkan Sekretaris Kreator Era AI Provinsi Jawa Tengah, Gunawan Trihantoro, sebagai narasumber utama.
Bertempat di ruang Tata Usaha SMP Mulia, seluruh guru mengikuti pelatihan dengan antusias dan semangat tinggi.
Tujuan utama kegiatan ini adalah memperkuat kemampuan guru dalam mengintegrasikan AI ke berbagai mata pelajaran.
Teknologi tidak hanya menjadi pelengkap, tapi menjadi penggerak utama dalam menciptakan pembelajaran yang menarik dan bermakna.
Menurut Gunawan, AI bukan lagi sekadar isu masa depan, tetapi sudah menjadi kebutuhan nyata di ruang-ruang kelas saat ini.
“Kita harus mulai dari sekarang, dari hal-hal kecil. AI bisa masuk ke semua pelajaran,” tegasnya saat membuka pelatihan.
Ia mencontohkan integrasi AI dari PPKn, Bahasa Indonesia, hingga Matematika dan IPA, semua bisa dikembangkan secara kreatif.
Gunawan menambahkan, pelatihan ini dirancang khusus mendukung program unggulan Kelas Digital SMP Mulia Randublatung.
Kelas Digital menuntut kesiapan guru dan siswa menghadapi tantangan pembelajaran berbasis teknologi yang terus berkembang.
Salah satu sesi yang paling menarik perhatian adalah pembuatan kartun bergerak menggunakan bantuan AI.
Dimulai dari menggambar karakter sederhana, lalu dikembangkan menjadi animasi: menari, melompat, berjalan, hingga ekspresi lucu.
Dengan tools AI tertentu, karakter tersebut bisa dikendalikan dan disesuaikan dengan materi ajar lintas mata pelajaran.
“Anak-anak zaman sekarang menyukai visual yang hidup dan interaktif,” ujar salah satu guru dengan penuh semangat.
Menurutnya, jika materi disampaikan dengan cara visual yang menyenangkan, hasil pembelajaran akan jauh lebih efektif.
Tak hanya itu, guru juga diajak membuat materi teks yang bisa diubah menjadi suara secara otomatis.
Suara tersebut kemudian disisipkan pada gambar, sehingga tercipta kesan gambar “berbicara” dalam penjelasan yang menarik.
Teknik ini membantu menyampaikan materi kompleks, terutama bagi siswa dengan gaya belajar auditori dan visual.
Materi yang sebelumnya cenderung monoton, kini menjadi dinamis, komunikatif, dan lebih mudah dipahami.
Seluruh tools yang dikenalkan dalam pelatihan sengaja dipilih agar ramah digunakan oleh semua guru, dari berbagai latar belakang.
“Kami pilihkan tools yang simpel, praktis, dan aplikatif. Bisa langsung dipakai tanpa harus mahir teknologi,” jelas Gunawan.
Pelatihan ini membuktikan bahwa transformasi digital tak perlu menunggu fasilitas mewah atau anggaran besar.
Yang dibutuhkan hanyalah kemauan untuk belajar, beradaptasi, dan berinovasi bersama demi kemajuan pendidikan.
Kepala SMP Mulia Randublatung, Lamijan, S.Pd.I., menyambut positif pelatihan ini sebagai langkah nyata menuju sekolah masa depan.
“Kami ingin guru-guru menjadi pelopor perubahan. Bukan hanya ikut tren, tapi menciptakan tren,” tegasnya.
Ia juga menegaskan bahwa Kelas Digital bukan sekadar program unggulan, tetapi harus menjadi ruh pembelajaran setiap hari.
“Kami ingin siswa SMP Mulia menjadi generasi Qurani, cakap teknologi, dan peduli terhadap lingkungan sekitar,” tambah Lamijan.
Melalui semangat kolaboratif dan inovatif, SMP Mulia membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari daerah.
Dengan pemanfaatan koding dan AI yang bijak, guru-guru kini punya bekal baru menghadirkan pembelajaran masa depan.
Langkah ini menjadi inspirasi, bahwa pendidikan bermutu tak harus menunggu dari kota besar.
Di Randublatung, langkah kecil telah menjadi lompatan besar menuju pendidikan yang relevan di era kecerdasan buatan.
(Gun)