Oleh: Risa Prasetia Putra
Di penghujung bayang senja yang rapuh,
duduk menghitung detik yang terus retak.
Lirih nafasku tertimbun dalam harap,
bayang hadirmu tak kunjung tampak.
Dedaunan berjatuhan,
tak sempat memberi isyarat akan runtuh.
Aku menatap tak ada tanda kau akan datang,
hanya ringkih angin membawa sisa-sisa rindu
Matahari perlahan menutup tirai,
jejak cahaya hilang menyisakan perih.
Aku tak tahu, berapa sisa waktu menunggu.
Bayangan malam mengusik penantianku.
Senja, begitu cepat kau berlalu.
Dan aku, menanti telah kehabisan waktu.
Harapan, kini tak lagi kusanjungkan.
Memutar langkah, pergi. Terasa menyakitkan.