Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
CerpenSastra

Lupa

×

Lupa

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh: Hasbi Ubaidillah Zuhdi, Santri-Murid Kelas VIII SMP Alam Nurul Furqon asal Jakarta

Di suatu kota yang bernama Kota Jakarta. Hiduplah seorang keluarga kaya raya, ayahnya adalah orang terkaya ke-3 di Jakarta pada saat itu. Memang pada saat itu keluarganya sangatlah makmur dan tentram, pada saat itu kehidupan sangatlah indah bagi mereka, bahkan mereka sering kali melakukan kegiatan bersama. Bagi mereka hidup adalah ujian, jadi pelajaran bukanlah diambil dari sekolah, tapi bagi mereka pelajaran adalah kehidupan.

Example 300x600

     Pada suatu hari, anak kecil yang bernama Za’im Adly, bisa dipanggil Adly. Kalau dibilang anaknya sangatlah tampan, beda dengan anak orang lain yang ada di sekolah. Adly banyak disukai oleh perempuan-perempuan cantik yang ada di sekolahnya. Akan tetapi Adly sama sekali tidak tertarik dengan perempuan yang ada di sekolahnya. Pada suatu hari saat ayah Adly ingin berangkat kerja,Adly bertanya

             “Ayah, hari ini ayah ada proyek apa?…” Adly bertanya sambil tersenyum lebar, karena tidak biasanya Ayah Adly bekerja saat Adly libur sekolah, atau hari Sabtu dan Minggu.

             “Ayah hanya ingin mengecek, proyek ayah berjalan dengan lancar, begitu nak…” Ayah menjawab dengan semangat dan gembira.

Pada saat ayahnya berangkat kerja perasaan Adly mulai sangat tidak enak, rasanya Adly ingin terus menangis.

Tepat pada hari Jum’at tanggal 31 Januari 2024, ayah Adly kecelakaan. Adly pun belum tahu bahwa ayahnya kecelakaan, pada saat adly sedang tidur di kamar ayahnya, Adly mendengar ibunya yang sedang telponan dengan pak polisi. Adly mendengar bahwasannya ayahnya kecelakaan tepatnya pada pukul 10.00 pagi hari, Adly dan ibunya pun langsung bergegas menuju rumah sakit yang diberi tahu oleh pak polisi, saat sampai di rumah sakit tersebut Adly dan ibunya pun bertemu dengan pak polisi yang menghubungi ibunya tadi siang. Pak polisi pun langsung menanyakan dimana ayahnya Adly berada, ternyata ayah Adly berada di IGD (Instalasi Gawat Darurat), setelah Adly dan sang ayah bertemu, Adly langsung menangis terbahak bahak. Ternyata Adly melihat sang ayah yang sudah dipenuhi dengan darah di seluruh badannya.

              “Ayaaaaaah…” Adly kecil berteriak kencang.

Setelah Adly menangis sangat lama, Ayah Adly pun terbangun.

              “A.A.A. Anakku Adly dan istriku Sinta, yang semangat yah a.A.A.”

Tiba tiba ayah Adly pingsan lagi.

Sontak ibunya Adly pun langsung berteriak memanggil dokter

           “Dook,Dook, tolong dok suami saya”

Ibunya Adly bertetiak dengan sangat keras.

Singkat cerita dokter pun tiba di IGD, pak dokter pun  langsung mengecek keadaan ayah Adly sekarang.

Singkat cerita dokter pun selesai mengecek keadaan ayah adly.

           “Ibu… Adek… Maaf yah, sang ayah sudah berpulang ke Rahmatullah.” kata dokter dengan nada lembut.

Adly dan ibunya pun menangis…

           “ Ayahhhh… Jangan tinggalin aku sendirian… Ayaaah bantu Adly untuk menjadi lebih dewasa… Ayaaaaaah” Adly teriak sekencang kencangnya sambil menangis.

Sang ibu pun pingsan di hadapan Adly yang saat itu sedang menangis… Adly pun seketika panik, dia tidak ingin ibunya ikut meninggal.

Adly pun langsuang bergegas memanggil bu dokter.

          “Buuu… Bu dokterr… tolooong!!”

Bu dokter pun langsung bergegas menuju kamar yang di tempati oleh ayahnya, bu dokter langsung memeriksa dan ternyata bu dokter bilang ibunya hanay shok atau kaget… Sang anak pun langsung lega mendengar ibunya tetap baik baik saja.

Jenazah Ayah Adly pun dibawa pulang, saat sampai rumah jenazah Ayah Adly pun langsung diurus oleh warga sekitar. Setelajh selesai disholati jenazah Ayah Adly pun langsung di kubur di samping kuburan kakek Adly.

       Setelah tujuh hari ayahnya meninggal, ibu adly pun berniat ingin menikah lagi, singkat cerita ibu Adly pun mendapatkan laki laki kaya raya, tapi masih kayaan Ayah kandung Adly. Laki laki itu duda anak 5… Ibu Adly pun langsung setuju dengan pria tersebut, akan tetapi ada syarat jika ibu Adly ingin menikah dengan pria tersebut. Syaratnya yaitu… Menaruh anaknya yaitu Adly ke panti asuhan. Awalnya ibu Adly sangatlah berat. Akan tetapi ibu Adly berjanji akan menjenguk Adly setiap hari.

Ibu Adly langsung bergegas menuju kamar Adly, dan menceritakan apa yang sudah ibunya rencanakan.

Adly pun kecewa dan langsung keluar dari rumah dengan membawa baju bajunya.

      “Ibu jahattttt…” Adly bekata dengan raut wajah kecewa dan marah.

Adly pun kabur dari rumah… Ibunya pun langsung bergegas mengejar Adly kecil, setelah Adly tertangkap oleh ibunya, ibunya pun langsung meminta maaf.

Adly pun langsung terharu dan langsung memaafkan sang ibu, setelah itu Adly memeluk ibunya dengan erat.

      “Makasih ya bu… Adly saayang ibu”

Sang ibu pun langsung membawa Adly pulang ke rumah, sesampainya di rumah ibu pun langsung memasak, makananan kesukaan Adly. Saat ibunya masak, Adly menonton siaran ceramah Kyai Mewing Pro Max. Namanya memang berbeda dari Kyai yang lain.

Saat Adly menononton siaran langsung itu, awalnya Adly merasa tidak paham, akan tetapi, saat Pak Kyai mewing menunjukan mewingnya seketika Adly paham dengan apa yang dismpaikan sebelumnya oleh pak kyai mewing

Ibu pun selesai memasak, dan langsung memanggil anaknya yang sedang menonton siaran kyai mewing.

       “Adlyyyyyy… Nakkk… sini, ayo kita makan bareng.” Panggil mamak sambil teriak.

Adly pun menjawab.

“Iya, Mah. Sebentar. Bnetar lagi siarannya selesai ko mah…”

Seteah selesai nonton sisaran langsung, Adly pun langsung bergegas menuju ke meja makan. Adly dan sang ibu makan sambil mengobrol berdua.

       “Adly… kamu kan udah gak punya bapak… kamu mau nggak punya ayah baru, tapi gk yang kemaren itu.” Ibu menanyakan Adly dengan raut wajah serius.

       “Mamah yakin bakal dapet ayah yang sama kaya ayahku?…” Adly kembali bertanya kepada sang ibu.

       “Insya Allah, tapi yaa gak mirip-mirip banget lahh.” Sang ibu berjanji.

Singkat cerita, makan pun selesai. Usai makan, ibu Adly Mengajak Adly ke mall, lebih tepatnya di mall ciputra.

“Adly, kita ke mall yuk.” Ibu Mengajak Adly.

Adly pun terkejut, tidak biasanya Sang ibu mengajak Adly ke mal tanpa Ayah.

“ Tumben ibu ngajak Adly ke mall tanpa Ayah,tapi boleh sih bu.” jawab Adly sambil tersenyum lebar.

“ Tapi ngapain Ibu mau ke mall?” Tanya Adly penasaran.

Ternyata Sang ibu sudah pergi memanaskan mobil.

       “ Adly… Ayo cepetan udah mau maghrib ini, kita shalat di luar.” Panggil ibu yang sudah berada di dalam mobil.

Adly pun bergegas menuju ke mobil. Setelah tiba di mobil, Ibu langsung melajukan kendaraannya ke mall.

       Sesampainya di mall, mereka berdua pun melaksanakan shalat maghrib berjamaah. Usai shalat mereka berdua makan di sebuah toko makanan yang ada di mall, lebih tepatnya Hokben. Usia Mereka makan, ibu  mengajak Adly ke toko Handphone. Adly pun bertanya.

       “ Ibu ke toko Hp mau ngapain?” Tanya Adly dengan rasa penasaran.

Sesampainya di toko HP, mereka pun melihat-lihat Hp dengan tujuan ingin membeli. Ternyata Sang ibu sudah bertujuan untuk membelikan Adly handpone, sang ibu berkata ibu ingin  membelikan hp untuk ibu sendiri.

Sang ibu melihat HP keluaran terbaru, atau HP Samsung S25 Ultra. Lalu sang ibu medekati HP itu.

       “Adly… Hp ini bagus yah… Kata mas-masnya kameranya kinclong banget, kira kira ibu cocok gk yah?…” ibu bertanya kepada Adly.

       “Cocok banget kok bu. Ibu mau beli yang itu?… Emang gak kemahalan?… Tapii boleh sih, nanti Adly boleh minjam kan bu??” Adly bertanya.

       “Boleh dong sayang, apasig yang enggak buat kamu…” ibu menjawab dengan senyum dan kasih sayang.

       “Yeaaaaay… Makasih yah buu. Saaayang ibu.”

Sang ibu pun langsung membeli Hp tersebut sejumlah dua Hp.

       “Mba saya mau beli dua Hp Samsung S25 Ultra yah mba… Totalnya berapa yah? Sang ibu bertanya kepada mba-mba penjual.

Mba nya pun  datang menuju ibu Adly.

       “Oh, iya bu… bentar yah saya ambilkan kardusnya…” mbaknya pun menjawab dengan senyum dan senang.

Adly pun terkejut

       “Kata ibu, ibu hanya ingin membeli untuk ibu, tapi kok ibu membeli dua?… Buat siapa yah kira kira?” Ujar Adly dalam hati.

Setelah ibu membeli, Adly pun bertanya kepada ibunya.

       “Ibu, katanya ibu hanya beli untuk ibu… Tapi kok ibu beli 2 Hp?” Adly bertanya dengan rasa penasaran yang tinggi.

Namun sang ibu hanya dia dan tidak menjawab pertanyaan Adly tadi, Akan tetapi sang ibu hanya mengajak Adly ke toko baju. Sesampainya di toko baju tersebut Sang ib u bertanya kepada Adly.

       “Adly… Mau beli beli baju gak??” tanya ibu kepada Adly.

Namun sang Adly menolak penawaran sang ibu. Karena baju di lemarti Adly sudah sangat banyak sekali.

Adly pun hanya meminta pulang, karena ia sudah capek dan ngantuk sekali.

       “Ibuu, pulang yuk… Sudah malam. Adly ngantuk dan capek bu.”

Ibu pun mendengar permintaan sang anak.

       “Yaudah ayo kita pulang, ibu juga dah ngantuk.”

Mereka berdua pun pulang bersama. Setelah mereka samapi rumah, ibu pun memberikan hadiah kepada sang anak. Berupa Hp yang tadi dibeli oleh ibunya.

Adly pun kaget,

“Ini beneran, Bu, makasih ibu sayang.” Ungkapan Adly kepada sang ibu.

Dari situlah, keluarga Adly mulai damai kembali… Ibunya juga sangat sayang kepada Adly

                  TAMATT

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cerpen

Tangannya kesemutan diikat dibelakang, kakinya tertekuk dengan darah…