Oleh: Aditia Firmansyah, S. Ag., Pengajar di Pesantren-Sekolah Alam Planet Nufo Mlagen Pamotan Rembang, Wasekum Bidang Media dan Komunikasi PW GPII Jawa Tengah.
Isra’ Mi’raj merupakan peristiwa penting dalam agama Islam yang terjadi pada tahun 621 Masehi, atau 10 tahun setelah Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama dari Allah SWT.
Isra’ Mi’raj adalah perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, dan kemudian naik ke langit ke-7 untuk bertemu dengan Allah SWT di Sidratul Muntaha.
Peristiwa Isra’ Mi’raj terbagi menjadi dua bagian. Pertama, Isra’ yaitu Perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem. Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW menunggangi Buraq, seekor hewan yang memiliki sayap dan dapat terbang. Kedua, Mi’raj yaitu Perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa ke langit ke-7 untuk bertemu dengan Allah SWT. Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW melihat berbagai hal, termasuk para nabi lain, seperti Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Ibrahim.
Peristiwa Isra’ Mi’raj memiliki makna yang sangat penting dalam agama Islam, karena menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT yang memiliki kedudukan yang sangat tinggi di sisi Allah SWT. Peristiwa ini juga menunjukkan bahwa Allah SWT memiliki kekuasaan yang tidak terbatas dan dapat melakukan apa saja yang Dia kehendaki.
Latar belakang adanya peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi karena pada saat itu Nabi Muhammad SAW mengalami tahun-tahun yang sulit. Pada tahun 621 Masehi, Nabi Muhammad SAW dan umat Islam sedang mengalami tahun-tahun sulit di Mekah. Mereka menghadapi tekanan dan penyiksaan dari kaum Quraisy, yang tidak mau menerima ajaran Islam. Pada tahun yang sama, Nabi Muhammad SAW mengalami dua kehilangan besar, yaitu kematian istri tercintanya, Khadijah, dan pamannya, Abu Thalib, yang merupakan pelindungnya. Kaum Quraisy semakin meningkatkan penganiayaan terhadap umat Islam, sehingga banyak dari mereka yang terpaksa berhijrah ke Abyssinia (sekarang Ethiopia) untuk mencari perlindungan.
Dalam situasi yang sulit ini, Nabi Muhammad SAW membutuhkan dukungan dan kekuatan untuk melanjutkan misi dakwahnya. Dalam konteks ini, Allah SWT memutuskan untuk memberikan Nabi Muhammad SAW pengalaman spiritual yang luar biasa, yaitu peristiwa Isra’ Mi’raj. Peristiwa ini memberikan Nabi Muhammad SAW kekuatan, dukungan, dan pengakuan bahwa dia adalah utusan Allah SWT yang memiliki kedudukan yang sangat tinggi di sisi Allah SWT.
Pada tanggal 27 Rajab, kita memperingati peristiwa Isra’ Mi’raj.
Peristiwa ini bukan hanya sekedar peristiwa historis, tetapi juga merupakan peringatan tentang pentingnya shalat dalam kehidupan seorang muslim.
Dalam perjalanan Isra’ Mi’raj, Nabi Muhammad SAW menerima perintah dari Allah SWT untuk melaksanakan shalat lima waktu sehari. Perintah ini diberikan kepada Nabi Muhammad SAW ketika beliau berada di langit ke-7, dan merupakan perintah yang sangat penting dalam kehidupan seorang muslim.
Shalat adalah salah satu rukun Islam yang paling penting, dan merupakan cara untuk kita berkomunikasi dengan Allah SWT. Dalam shalat, kita dapat memohon ampun, meminta bantuan, dan memuji kebesaran Allah SWT. Shalat juga dapat membantu kita untuk meningkatkan kesadaran dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Namun, dalam kehidupan modern ini, banyak dari kita yang sering melupakan pentingnya shalat. Kita sering terlalu sibuk dengan aktivitas sehari-hari, dan melupakan bahwa shalat adalah kewajiban yang harus kita laksanakan. Kita juga sering tergoda oleh kesenangan dunia, dan melupakan bahwa shalat adalah cara untuk kita mendapatkan kesenangan yang sebenarnya, yaitu kesenangan spiritual.
Dalam memperingati peristiwa Isra’ Mi’raj, kita harus mengingat kembali pentingnya shalat dalam kehidupan seorang muslim. Kita harus berusaha untuk melaksanakan shalat lima waktu sehari dengan tekun dan tulus, dan tidak melupakan bahwa shalat adalah cara untuk kita berkomunikasi dengan Allah SWT. Dengan demikian, kita dapat meningkatkan kesadaran dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, dan dapat memperoleh kesenangan spiritual yang sebenarnya.
Semoga kita semua bisa menjalankan shalat wajib 5 waktu dengan konsisten dan diutamakan untuk shalat berjamaah di Masjid. Walaupun sedang sibuk dan ada masalah, Marilah kita sempatkan sejenak untuk melaksanakan Shalat.
Wallahu a’lam bi Al shawwab