Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Wawancara

Meneguhkan Pancasila sebagai Perekat Bangsa

×

Meneguhkan Pancasila sebagai Perekat Bangsa

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

WAWANCARA EKSKLUSIF PIKIRANBANGSA.CO DENGAN ZULKIFLI HASAN (ZULHAS)


Pikiranbangsa.co:
Pak Zulhas, akhir-akhir ini sering muncul perdebatan tentang ideologi bangsa. Bagaimana pandangan Bapak mengenai posisi Pancasila di tengah dinamika global saat ini?

Example 300x600

Zulhas:
Pancasila itu sudah final. Bangunan berbangsa dan bernegara kita berdiri kokoh di atas Pancasila. Saya sering sampaikan bahwa kita tidak perlu lagi mencari ideologi lain atau membanding-bandingkan dengan sistem dari luar. Indonesia ini unik, kita beragam, dan Pancasila adalah perekatnya.

Pikiranbangsa.co:
Apa yang Bapak maksud dengan “Pancasila sebagai perekat”?

Zulhas:
Pancasila itu tidak hanya sekadar dasar negara, tetapi juga falsafah hidup bangsa. Sila pertama mengajarkan kita untuk beragama dengan penuh toleransi, bukan saling menyalahkan. Sila kedua menuntun kita untuk memperlakukan sesama manusia dengan adil dan beradab. Sila ketiga menegaskan bahwa kita ini satu bangsa, bukan suku-suku yang saling bersaing. Lalu, ada sila keempat yang mengajarkan musyawarah, bukan sikap otoriter. Dan akhirnya, sila kelima adalah tujuan besar kita: keadilan sosial.

Kalau semua elemen bangsa benar-benar menjalankan Pancasila, kita tidak akan melihat perpecahan, diskriminasi, atau ketimpangan yang terlalu lebar. Itulah mengapa saya katakan, Pancasila adalah perekat bangsa.

Pikiranbangsa.co:
Namun, masih banyak yang meragukan apakah Pancasila benar-benar dijalankan dalam kebijakan dan kehidupan sehari-hari. Bagaimana menurut Bapak?

Zulhas:
Itu tantangan kita bersama. Pancasila jangan hanya jadi jargon, tetapi harus kita terapkan dalam kebijakan dan perilaku kita sehari-hari. Saya sering sampaikan, keadilan sosial itu harus terasa, bukan hanya di atas kertas. Jangan sampai ada rakyat kecil yang tertindas, sementara segelintir orang menikmati kekayaan berlebihan.

Selain itu, gotong royong sebagai inti Pancasila juga harus kita hidupkan kembali. Hari ini kita sering lihat individualisme semakin kuat. Orang hanya peduli dengan dirinya sendiri. Ini yang harus kita benahi.

Pikiranbangsa.co:
Dalam beberapa pidato, Bapak juga menekankan pentingnya ketegasan dalam menghadapi ideologi asing yang bisa mengganggu persatuan bangsa. Bisa dijelaskan lebih lanjut?

Zulhas:
Kita ini bangsa yang besar. Jangan sampai kita terombang-ambing oleh ideologi asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kita. Ada yang ingin membawa paham ekstrem kanan, ada juga yang condong ke ekstrem kiri. Padahal kita sudah punya Pancasila, yang menjadi jalan tengah terbaik bagi bangsa ini.

Saya sering sampaikan kepada generasi muda: pahami sejarah bangsa kita. Jangan mudah terpengaruh oleh ideologi yang ingin memecah belah. Kalau ada gerakan atau narasi yang mengadu domba atas nama agama, suku, atau kelompok tertentu, itu harus kita waspadai.

Pikiranbangsa.co:
Bagaimana dengan peran pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila?

Zulhas:
Pendidikan adalah kunci. Saya selalu mengatakan, kalau kita ingin bangsa ini kuat, mulailah dari pendidikan. Sejak dini, anak-anak harus dikenalkan dengan nilai-nilai Pancasila, bukan hanya dalam bentuk hafalan, tetapi melalui praktik nyata di sekolah dan lingkungan mereka.

Selain itu, kita juga harus memperkuat pendidikan karakter. Jangan sampai kita hanya mencetak generasi yang pintar secara akademis tetapi lemah dalam moral dan kebangsaan. Kalau generasi muda kita kuat, mereka tidak akan mudah terpecah-belah oleh hoaks, provokasi, atau kepentingan politik sesaat.

Pikiranbangsa.co:
Terakhir, apa pesan Bapak kepada masyarakat agar nilai-nilai Pancasila benar-benar menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari?

Zulhas:
Saya ingin mengajak seluruh rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari pejabat sampai rakyat biasa, untuk kembali kepada Pancasila. Jangan sekadar menghafal, tetapi jalankan dalam kehidupan sehari-hari.

Jika kita semua mengamalkan Pancasila dengan benar, kita akan melihat Indonesia yang lebih damai, lebih adil, dan lebih sejahtera. Seperti yang selalu saya katakan: Kita semua Pancasila, kita semua Indonesia!

Pikiranbangsa.co:
Terima kasih atas waktunya, Pak Zulhas.

Zulhas:
Sama-sama. Mari kita jaga persatuan bangsa ini.


Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *