Seekor Burung Kecil
Dari sekor burung kecil
Yang berhasil mengusir malaikat maut
Dari oretan yang selalu dicicil
Menjelma raja bertaut
Menjelma Batu
Kupersembahkan laguku
Untuk kau hirup bersama ratu
Lirik yang kucatat satu persatu
Menjadi parau seperti madu
Dan instrumen yang kupetik selalu
Membias menjelma batu
Benar yang Disalahkan
Kuajari mereka berjalan di atas duri-duri
Supaya ia tau tanpa paku ia pun jadi
Ketika mereka mulai berbicara
Aku beri bara api, sebab perkataan mereka telah membakar hati-hati
Maka berikan aku hukuman atau penghargaan sekarang!
Berseteru
Tali-tali berubah tengkorak
Padahal kita telah mengenal warna hitam atau pun putih
Dan kita pernah mewarnai hidup bersama
Kita tidak sedang buta warna
Tapi mata, hati dan juga mata hati
Sepertinya miskin solusi
Sepanjang sejarah kita berjalan di atas terjal
Menapaki keangkuhan
Berakhir mengesankan
ada apa dengan pagi ini?
Tak ada sepatah kata atau sarapan di sini
Sajak dan puisipun sudah tak berambisi
Baiklah, jika aku adalah kamu
Lalu, kita ini siapa?
Mereka
Tubuh yang kekar
Tak ajalnya sebatas psikopat nurani
Mereka menginjak dan memakan hatinya sendiri
Menusuk dan membunuh pikirannya
Kedholiman ini mereka mahkotai dengan manikam
Mengerikan!
Tentang Penulis
Nama lengkap Nihalun Nada, ia berasal dari Sumenep Madura. Sekarang menjadi Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya. Beberapa puisinya seringkali menjadi langganan Media cetak, dan beberapa puisinya sudah banyak yang bukukan. Saat ini, ia bergelut diberbagai organisasi internal kampus salah satunya adalah LPM Arrisalah, dan anggota pusat studi konstitusi dan legislasi (Puskolegis).
No Tlp: 081333710110; IG, FB, TIKTOK: Nihalun Nada