Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Esai

Pengaruh Bullying terhadap Kehidupan Sosial dan Organisasi Mahasiswa

×

Pengaruh Bullying terhadap Kehidupan Sosial dan Organisasi Mahasiswa

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh: Nariyah Sabililah, Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

Bullying di lingkungan kampus sering kali dianggap sepele, padahal kenyataannya dampaknya sangat besar, terutama terhadap hubungan sosial dan keaktifan mahasiswa dalam organisasi. Ketika seseorang menjadi korban bullying, efeknya tak hanya merusak kondisi mental, tetapi juga memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain serta partisipasi mereka dalam berbagai kegiatan kampus. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dan menyadari dampak dari bullying ini.

Pertama, bullying dapat menciptakan suasana tidak nyaman di lingkungan mahasiswa. Mereka yang menjadi korban biasanya merasa malu, rendah diri, dan takut bergaul. Akibatnya, mereka cenderung menjauh dari teman-teman dan kegiatan sosial. Kondisi ini membuat mereka kehilangan kesempatan untuk membangun relasi yang sehat dan saling mendukung, padahal hubungan yang baik sangat penting untuk pengembangan diri dan masa depan.

Selain itu, bullying juga dapat menimbulkan konflik dan perpecahan di antara mahasiswa. Jika perilaku ini terus berlanjut, korban bisa merasa tidak dihargai dan makin sulit percaya diri. Mereka jadi enggan untuk bekerja sama dalam kelompok maupun organisasi. Di sisi lain, pelaku bullying yang merasa superior juga dapat menciptakan suasana yang tidak kondusif dan penuh ketegangan. Akibatnya, kegiatan organisasi menjadi tidak efektif karena kepercayaan dan kekompakan antar anggota terganggu.

Lebih dari itu, pengalaman bullying bisa membuat mahasiswa menjadi malas aktif dalam organisasi maupun kegiatan kampus lainnya. Mereka merasa usaha mereka tidak dihargai dan takut bergaul lagi, sehingga peluang untuk belajar kepemimpinan, komunikasi, dan keterampilan sosial menjadi terhambat. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, tentu dampaknya merugikan tidak hanya bagi mahasiswa tersebut, tetapi juga bagi keberlangsungan organisasi di lingkungan kampus.

Namun, kampus sebenarnya dapat menjadi tempat yang aman dan nyaman jika semua pihak berperan aktif. Penerapan aturan anti-bullying, pendidikan tentang empati dan toleransi, serta pembangunan hubungan sosial yang positif harus menjadi prioritas. Mahasiswa dan civitas akademika perlu menciptakan suasana inklusif dan ramah, sehingga tidak ada lagi mahasiswa yang merasa terpinggirkan dan takut berinteraksi.

Kesimpulannya, bullying memiliki dampak yang luas terhadap kehidupan sosial dan keberlangsungan organisasi mahasiswa. Tidak hanya merusak kesehatan mental korban, tetapi juga mengganggu dinamika dan kekompakan di lingkungan kampus. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanganan bullying harus menjadi fokus utama agar kampus bisa menjadi tempat belajar dan berorganisasi yang sehat, inklusif, dan produktif.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *