Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Mimbar Santri

Kiprah Santri dalam Memperkuat NKRI

×

Kiprah Santri dalam Memperkuat NKRI

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh: Siti Na’imatur Rohmah, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kudus

Setiap tanggal 22 Oktober, masyarakat Indonesia merayakan Hari Santri sebagai wujud penghargaan atas kontribusi besar para santri dalam memperjuangkan kemerdekaan serta membangun bangsa. Peringatan ini tidak sekadar menjadi upacara seremonial, melainkan juga kesempatan untuk menegaskan kembali pentingnya peran santri dalam memperkokoh keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sejak masa penjajahan hingga zaman modern, santri senantiasa berada di barisan terdepan dalam menjaga persatuan bangsa dengan semangat religius, nasionalisme, dan kecintaan terhadap tanah air.

Example 300x600

Secara historis, kiprah santri telah terbukti nyata sejak masa perjuangan kemerdekaan. Salah satu bukti pentingnya adalah Resolusi Jihad yang digagas oleh KH. Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945. Seruan tersebut membangkitkan semangat umat Islam untuk mempertahankan kemerdekaan dari upaya penjajah yang ingin kembali menguasai Indonesia. Peristiwa ini menegaskan bahwa pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan keagamaan, tetapi juga menjadi pusat perjuangan dan pembentuk jiwa nasionalisme. Dari lingkungan pesantren pula lahir tokoh-tokoh berpengaruh seperti KH. Ahmad Dahlan, KH. Wahid Hasyim, dan KH. Zainul Arifin yang berperan besar dalam pembangunan bangsa.

Pada masa kemerdekaan hingga saat ini, peran santri mengalami perkembangan yang semakin luas. Mereka tidak hanya berfokus pada bidang keagamaan, tetapi juga turut berkontribusi dalam dunia pendidikan, sosial, ekonomi, hingga teknologi. Nilai-nilai pesantren seperti kejujuran, kesederhanaan, kedisiplinan, dan semangat menuntut ilmu menjadi landasan penting bagi santri dalam ikut membangun bangsa. Berpegang pada prinsip al-muhafazhah ‘ala al-qadim al-shalih wa al-akhdu bi al-jadid al-ashlah (menjaga tradisi lama yang baik dan mengadopsi hal baru yang lebih bermanfaat), santri mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman tanpa meninggalkan jati diri keislaman dan nasionalisme mereka.

Dalam konteks sosial, santri memiliki peran penting dalam meneguhkan nilai-nilai toleransi dan moderasi beragama. Di tengah meningkatnya potensi radikalisme dan konflik sosial berbasis agama, santri hadir sebagai agen perdamaian yang mengedepankan dialog dan harmoni. Pendidikan pesantren yang menekankan pentingnya adab, musyawarah, serta ukhuwah Islamiyah menjadi dasar kuat dalam menjaga keutuhan bangsa yang majemuk. Dengan demikian, santri bukan hanya menjaga nilai agama, tetapi juga menjaga stabilitas dan persatuan nasional.

Selain itu, di era digital masa kini, santri dihadapkan pada tantangan besar akibat derasnya arus informasi dan pengaruh globalisasi. Santri tidak hanya perlu menguasai teknologi, tetapi juga harus mampu menjadi contoh dalam penerapan etika di dunia digital. Melalui berbagai platform media sosial, santri dapat menyebarkan dakwah dengan cara yang santun, membagikan konten yang bermanfaat dan mendidik, serta menyalurkan pesan-pesan yang menumbuhkan rasa cinta tanah air. Dengan kemampuan tersebut, santri memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan baru dalam membangun citra positif Islam di ruang digital sekaligus memperkuat nasionalisme di kalangan generasi muda.

Peran santri dalam menjaga keutuhan NKRI merupakan cerminan nyata dari nilai hubbul wathan minal iman — cinta tanah air sebagai bagian dari iman. Nilai inilah yang menumbuhkan semangat santri untuk terus berkomitmen dalam mempertahankan kedaulatan dan persatuan bangsa. Dalam konteks pembangunan modern, kontribusi santri perlu terus diperkuat melalui penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas, pembinaan karakter kebangsaan, serta peningkatan kompetensi di bidang digital dan kewirausahaan.

Dengan bekal ilmu pengetahuan, akhlak yang luhur, serta semangat perjuangan yang diwariskan para ulama, santri siap menjadi bagian penting dalam membangun masa depan Indonesia. Selama mereka konsisten menjaga nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin dan terus berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, NKRI akan tetap kokoh dan keutuhannya akan senantiasa terpelihara.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *