Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Mimbar Mahasiswa

Dampak Hoaks terhadap Keharmonisan Sosial di Masyarakat

×

Dampak Hoaks terhadap Keharmonisan Sosial di Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh : Ahmad Bagus Ibad Nur Khayyi, Mahasiswa Aktif Fakultas Dakwah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Salatiga

Kemajuan teknologi di era digital mempermudah penyebaran informasi. Sayangnya, hal ini juga memunculkan masalah besar berupa maraknya berita palsu atau hoaks. Penyebaran hoaks yang sangat cepat dapat memengaruhi persepsi, sikap, dan tindakan masyarakat, serta mengancam keharmonisan sosial. Salah satu dampak utama hoaks adalah meningkatnya konflik antar kelompok.

Example 300x600

Konten hoaks kerap bersifat provokatif, menyebarkan kebencian, atau memperkuat prasangka tertentu. Hal ini dapat memicu perpecahan, khususnya dalam isu sensitif seperti agama atau politik, yang sering kali memperdalam jurang polarisasi di masyarakat. Selain itu, hoaks juga merusak rasa saling percaya di antara individu dan kelompok.

Dalam kehidupan bermasyarakat, kepercayaan merupakan fondasi penting. Ketika informasi yang beredar tidak dapat dipercaya, masyarakat menjadi curiga satu sama lain, sehingga komunikasi dan hubungan sosial terganggu. Akibatnya, rasa aman dan stabilitas sosial pun terganggu.

Dalam situasi krisis, dampak hoaks bisa semakin parah. Misalnya, saat terjadi bencana atau wabah, informasi palsu dapat memicu kepanikan, menghambat bantuan, dan bahkan memperburuk situasi. Hal ini menunjukkan betapa bahayanya penyebaran hoaks dalam kondisi darurat. N

Namun, masalah ini tidak sepenuhnya tanpa solusi. Masyarakat perlu dibekali dengan literasi digital dan kemampuan untuk memverifikasi informasi. Edukasi tentang bahaya hoaks dan pentingnya memeriksa kebenaran suatu berita harus terus digalakkan. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih bijak dalam menyaring dan menyebarkan informasi.

Secara keseluruhan, hoaks memberikan dampak serius terhadap keharmonisan sosial, mulai dari konflik, hilangnya kepercayaan, hingga ketidakstabilan sosial. Oleh karena itu, diperlukan usaha bersama untuk melawan hoaks melalui peningkatan kesadaran dan edukasi, sehingga masyarakat dapat menjaga persatuan dan kebersamaan di tengah derasnya arus informasi.

Kemajuan teknologi juga memberikan tantangan baru dalam upaya melawan hoaks, yakni kemunculan algoritma yang memperkuat penyebaran informasi yang tidak akurat. Banyak platform digital kini menggunakan algoritma yang dirancang untuk menyajikan konten berdasarkan preferensi pengguna, tanpa memperhatikan kebenaran informasi tersebut.

Akibatnya, hoaks dapat lebih mudah tersebar luas karena algoritma cenderung memperlihatkan berita yang lebih sensasional atau kontroversial, yang sering kali lebih menarik perhatian. Hal ini membuat masyarakat semakin terperangkap dalam ruang gema informasi yang tidak sehat, di mana mereka hanya terpapar pada pandangan atau berita yang sesuai dengan keyakinan mereka, bukan informasi yang faktual dan objektif.

Oleh karena itu, peran pemerintah dan platform digital dalam mengatasi penyebaran hoaks juga sangat penting. Kebijakan yang lebih ketat terkait penyebaran informasi palsu perlu diterapkan, termasuk memberikan sanksi yang jelas bagi pelaku penyebaran hoaks. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, perusahaan teknologi, dan organisasi masyarakat sipil diperlukan untuk menciptakan ekosistem digital yang lebih aman dan sehat.

Ini bisa dimulai dengan penerapan teknologi deteksi otomatis yang mampu memverifikasi kebenaran berita sebelum disebarluaskan. Dengan adanya sinergi yang baik antar berbagai pihak, diharapkan penyebaran hoaks dapat diminimalisir, dan masyarakat bisa kembali mempercayai informasi yang mereka terima.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *