Oleh: Setyo Hartanto, Digital Marketing
Pernah merasa kurang percaya diri karena warna gigi terlihat kusam atau menguning? Kondisi ini wajar terjadi, apalagi jika sehari-hari kita sering mengonsumsi kopi, teh, atau makanan berwarna pekat. Salah satu prosedur estetik yang populer dan terbukti efektif untuk mencerahkan gigi adalah bleaching gigi.
Apa Itu Bleaching Gigi?
Bleaching gigi adalah prosedur perawatan estetik dalam bidang kedokteran gigi yang bertujuan memutihkan gigi menggunakan bahan khusus, umumnya berbasis hydrogen peroxide atau carbamide peroxide. Zat ini bekerja dengan cara menembus lapisan email dan dentin untuk memecah molekul penyebab noda, sehingga warna gigi tampak lebih cerah.
Berbeda dengan whitening toothpaste yang hanya membersihkan permukaan luar gigi, bleaching mampu mencerahkan warna gigi dari dalam struktur. Hasilnya lebih signifikan dan tahan lama jika dilakukan dengan prosedur yang benar.
Kenapa Gigi Bisa Menguning?
Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan perubahan warna gigi:
- Kebiasaan Konsumsi Minuman Berpigmen
Teh, kopi, soda, dan wine mengandung pigmen yang mudah menempel pada gigi. - Merokok
Nikotin dan tar dapat meninggalkan noda kecokelatan atau kekuningan pada gigi. - Faktor Usia
Seiring bertambahnya usia, lapisan email gigi semakin menipis sehingga dentin yang berwarna lebih kuning akan terlihat. - Penggunaan Obat-obatan
Antibiotik seperti tetracycline dapat menyebabkan gigi berubah warna bila dikonsumsi sejak masa pertumbuhan.
Proses Bleaching Gigi di Klinik
Secara umum, terdapat dua metode bleaching yang aman dilakukan:
1. In-Office Bleaching (Bleaching di Klinik)
- Dilakukan langsung oleh dokter gigi.
- Waktu pengerjaan sekitar 30–60 menit per sesi.
- Dokter mengaplikasikan gel bleaching kemudian mengaktifkannya dengan cahaya laser atau LED.
- Hasil biasanya terlihat instan setelah perawatan selesai.
2. Home Bleaching (Paket dari Dokter Gigi)
- Dokter membuat tray khusus sesuai bentuk gigi pasien.
- Pasien menggunakan gel bleaching di rumah sesuai instruksi dokter.
- Prosesnya lebih bertahap, umumnya 1–2 minggu, tetapi tetap efektif.
Catatan penting: Produk bleaching sebaiknya digunakan hanya di bawah pengawasan dokter gigi. Penggunaan bahan pemutih gigi sembarangan atau tanpa arahan medis berisiko menimbulkan kerusakan gigi dan gusi.
Manfaat Bleaching Gigi
Bleaching bukan hanya sekadar prosedur kosmetik, tetapi juga memberikan beberapa manfaat lain:
- Meningkatkan Kepercayaan Diri
Senyum cerah membuat seseorang lebih percaya diri dalam berinteraksi. - Meningkatkan Penampilan Estetik
Gigi putih memberi kesan lebih segar, sehat, dan bersih. - Mendorong Kebiasaan Oral Hygiene yang Lebih Baik
Pasien yang sudah menjalani bleaching biasanya lebih termotivasi untuk menjaga kesehatan giginya.
Efek Samping Bleaching Gigi
Secara umum, bleaching gigi aman jika dilakukan oleh tenaga medis profesional. Namun, beberapa efek samping ringan dapat terjadi, antara lain:
- Sensitivitas Gigi: Rasa ngilu biasanya muncul sementara dan akan berkurang dalam beberapa hari.
- Iritasi Gusi: Dapat terjadi jika gel bleaching mengenai jaringan gusi.
- Hasil yang Bervariasi: Warna gigi alami, kebiasaan makan, dan kondisi gigi setiap orang memengaruhi hasil bleaching.
Cara Menjaga Hasil Bleaching Agar Tahan Lama
Agar hasil bleaching tetap optimal, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Mengurangi konsumsi makanan atau minuman berpigmen pekat.
- Menggunakan sedotan saat minum kopi atau teh untuk mengurangi kontak langsung dengan gigi.
- Menghentikan kebiasaan merokok.
- Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi minimal dua kali sehari dan flossing.
- Rutin melakukan pemeriksaan ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.
Mitos Seputar Bleaching Gigi
Masih banyak kesalahpahaman tentang bleaching gigi, di antaranya:
- “Bleaching bikin gigi rapuh.”
Faktanya, jika dilakukan oleh dokter gigi dengan bahan yang sesuai standar medis, bleaching tidak merusak struktur gigi. - “Bleaching hasilnya permanen.”
Warna gigi dapat berubah kembali bila pasien tidak menjaga kebersihan dan pola konsumsi. - “Bleaching sama dengan scaling.”
Scaling adalah prosedur menghilangkan karang gigi, sedangkan bleaching bertujuan memutihkan warna gigi.
Siapa yang Tidak Dianjurkan untuk Bleaching?
Tidak semua orang cocok untuk menjalani bleaching gigi. Beberapa kondisi berikut memerlukan pertimbangan khusus:
- Ibu hamil dan menyusui.
- Pasien dengan gigi sensitif parah atau masalah gusi berat.
- Gigi dengan banyak restorasi seperti tambalan, crown, atau veneer, karena bahan bleaching tidak dapat memutihkan material buatan.
Kesimpulan
Bleaching gigi adalah prosedur aman dan efektif untuk mencerahkan senyum, asalkan dilakukan oleh tenaga medis profesional di klinik gigi terpercaya. Prosedur ini tidak hanya berdampak pada penampilan, tetapi juga dapat meningkatkan rasa percaya diri serta motivasi menjaga kesehatan gigi.
Jika kamu merasa warna gigimu sudah mulai mengganggu penampilan dan kenyamanan, bleaching bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat. Pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter gigi agar mendapatkan hasil terbaik sesuai kondisi gigimu.
Referensi
- American Dental Association (ADA). Teeth Whitening: What You Need to Know.
- Mayo Clinic. Teeth Whitening: Risks and Results.
- Joiner, A. (2016). “Tooth colour: A review of the literature.” Journal of Dentistry, 38, e3–e10.
- Carey, C.M. (2014). “Tooth Whitening: What We Now Know.” Journal of Evidence-Based Dental Practice, 14, 70–76.