Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Mimbar Santri

Datang Begitu Singkat, Pergi Begitu Lama

×

Datang Begitu Singkat, Pergi Begitu Lama

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh: Essedine Muhammad A. E. Z.

Santri-Murid Kelas XII Pesantren-Sekolah Alam Planet Nufo Rembang

Example 300x600

‎”Aku akan pergi tak lama lagi, jaga iman kamu ya.”

‎Kutipan ini menggambarkan betapa cepatnya Ramadan berlalu. Bulan yang penuh keberkahan ini akan segera meninggalkan kita, membawa serta pahala bagi mereka yang memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Namun, pertanyaannya adalah, apakah kita sudah benar-benar memaksimalkan ibadah di bulan ini? Ataukah kita justru terlena hingga menyadari betapa sedikit amalan yang telah kita lakukan? Detik-detik terakhir Ramadan seharusnya menjadi momentum terbaik untuk meningkatkan ibadah, memperbanyak doa, serta memohon ampunan kepada Allah.

‎Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang berpuasa Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari & Muslim). Hadis ini mengingatkan kita bahwa Ramadan bukan sekadar ritual tahunan, tetapi kesempatan emas untuk meraih ampunan Allah. Oleh karena itu, di hari-hari terakhir Ramadan, kita harus lebih bersungguh-sungguh dalam beribadah. Jangan sampai kita termasuk orang yang menyesal karena menyia-nyiakan kesempatan yang sangat berharga ini.

‎Salah satu bentuk ibadah yang paling dianjurkan di akhir Ramadan adalah memperbanyak doa dan istighfar. Sebab, di antara malam-malam terakhir terdapat malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah berfirman dalam Al-Qur’an, “Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 3). Malam ini adalah kesempatan bagi kita untuk memohon segala kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat. Tidak ada yang tahu kapan tepatnya malam ini datang, sehingga sebaiknya kita menghidupkan setiap malam dengan ibadah, seperti itikaf yakni melakukan salat malam, membaca Al-Qur’an, dan berdzikir.

‎Selain itu, zakat fitrah juga menjadi kewajiban yang harus ditunaikan sebelum Idul Fitri. Zakat ini bukan sekadar kewajiban, tetapi juga sarana untuk menyucikan jiwa dan menyempurnakan ibadah puasa kita. KH. Ahmad Dahlan pernah berkata, “Islam mengajarkan keseimbangan antara ibadah dan kepedulian sosial. Zakat fitrah adalah bukti nyata bahwa ibadah tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk membantu sesama.” Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa zakat yang kita keluarkan benar-benar sampai kepada mereka yang berhak menerimanya.

‎Tak kalah penting, menjelang akhir Ramadan, kita harus merenungkan perjalanan spiritual yang telah kita lalui selama sebulan ini. Apakah ibadah kita sudah lebih baik dari tahun lalu? Apakah hati kita semakin dekat dengan Allah? Jika masih ada kekurangan, ini adalah saat yang tepat untuk memperbaikinya. Ustaz Abdul Somad pernah mengingatkan, “Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang memperbaiki akhlak dan kebiasaan kita.” Oleh karena itu, momentum ini harus menjadi titik balik untuk menjadi pribadi yang lebih baik setelah Ramadan berlalu.

‎Di detik-detik terakhir Ramadan, godaan untuk lebih fokus pada persiapan Lebaran sering kali mengalihkan perhatian kita dari ibadah. Belanja baju baru, membuat kue, dan membuat konten Velocity memang menyenangkan, tetapi jangan sampai semua itu membuat kita lalai dari ibadah. Justru, di saat-saat seperti ini, kita harus semakin bersungguh-sungguh dalam berdoa, karena di akhir Ramadan banyak doa yang diijabah oleh Allah.

‎Ramadan adalah tamu istimewa yang datang hanya setahun sekali. Jika kita menyambutnya dengan penuh kegembiraan di awal bulan, maka seharusnya kita juga melepasnya dengan penuh kesedihan dan doa agar dipertemukan kembali di tahun depan. Sebagaimana dalam kutipan awal, Ramadan akan segera pergi, dan hanya mereka yang menjaga iman serta amal ibadahnya yang akan merasakan manfaat sejati dari bulan suci ini. Jangan sampai kita menjadi orang yang merindukan Ramadan hanya karena menyesal tidak memanfaatkannya dengan maksimal.

‎Ramadan said: “Jika rindu padaku, perbanyaklah berdoa.”

‎Maka dari itu, di hari-hari terakhir ini, marilah kita tingkatkan ibadah kita. Perbanyak salat malam, tilawah Al-Qur’an, istighfar, dan sedekah. Jangan biarkan Ramadan berlalu tanpa meninggalkan perubahan dalam diri kita.

See you Ramadan 2025

Example 300250
Example 120x600

Respon (1)

Tinggalkan Balasan ke Fahri Adam Hasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *