Oleh: Nashrul Mu’minin, Content Writer Yogyakarta
Saya sebagai Kader Muhammadiyah Lamongan sekaligus content writer Yogyakarta ingin mengungkap misteri yang sering membuat umat Islam bertanya-tanya: Kenapa penetapan Idulfitri Muhammadiyah sering berbeda dengan pemerintah (Kementerian Agama)? Apakah Hisab sudah tidak dipakai dan diganti KHGT (Kriteria Hilal Global Terpadu)?
Mari kita telusuri dengan merujuk pada Al-Qur’an dan Hadis!Allah SWT berfirman dalam Surah Yunus ayat 5:
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ
“Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu).”
Ayat ini menjadi dasar pentingnya hisab (perhitungan astronomi) dalam penentuan kalender Islam. Sementara itu, Rasulullah SAW bersabda dalam hadis riwayat Bukhari-Muslim:
صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلَاثِينَ
“Berpuasalah karena melihat hilal dan berbukalah (Idulfitri) karena melihat hilal. Jika hilal tertutup awan, maka sempurnakanlah bulan Sya’ban menjadi 30 hari.” Hadis ini menjadi landasan rukyat (pengamatan hilal secara visual).
Mengapa Muhammadiyah Sering BG Berbeda?
Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, yang berarti:
- Menghitung posisi bulan secara astronomis.
- Menganggap hilal sudah ada jika memenuhi kriteria: (-) Bulan telah terbenam setelah matahari. (-) Ketinggian hilal di atas ufuk minimal 2 derajat. (-) Umur bulan minimal 8 jam setelah ijtimak (konjungsi).
Sementara pemerintah menggunakan rukyatul hilal (pengamatan langsung) dengan kriteria:- Ketinggian hilal minimal 3 derajat- Jarak elongasi (sudut antara bulan-matahari) minimal 6,4 derajat.
KHGT: Solusi atau Masalah Baru?
Kriteria Hilal Global Terpadu (KHGT) sebenarnya bukan pengganti hisab, tapi penyempurnaan. KHGT mencoba memadukan:
- Data astronomi modern.
- Kesepakatan negara-negara Islam.
- Pertimbangan visibilitas hilal global.
Namun, hingga 2025, Muhammadiyah tetap konsisten dengan manhaj tarjih-nya karena:
- Kepastian: Hisab memberikan kepastian jauh hari.
- Konsistensi: Tidak tergantung kondisi cuaca.
- Ilmiah: Didukung data astronomi akurat.
Puisi Penutup
Hisab dan rukyat, dua metode mulia…….
Sama-sama cari ridha Ilahi…….
Jangan saling menyalahkan…….
Yang penting ukhuwah tetap terjaga…….
Muhammadiyah dengan hisabnya…….
Pemerintah dengan rukyatnya…….
Tujuan kita satu…….
Mencari kebenaran yang hakiki…….
Bagi yang ingin diskusi lebih lanjut, silakan hubungi penulis via Instagram @nashrulmuminin919
HisabVsRukyat #KaderMuhammadiyahMenjelaskan #IdulfitriPenuhHarmoni