Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Mimbar Mahasiswa

Ketika Demokrasi Tak Sepenuhnya Nyata

×

Ketika Demokrasi Tak Sepenuhnya Nyata

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh: Lintang Zharifah Tristania, Mahasiswa UIN Salatiga

Henry B. Mayo menyatakan bahwa demokrasi sebagai sistem politik adalah sistem di mana kebijakan umum ditentukan berdasarkan suara mayoritas melalui wakil-wakil rakyat yang diawasi secara efektif oleh masyarakat melalui pemilihan umum yang berkala, berdasarkan prinsip kesetaraan politik, serta dilaksanakan dalam suasana yang menjamin kebebasan politik.

Example 300x600

Berdasarkan pengamatan saya di lingkungan tempat tinggal, penerapan prinsip-prinsip demokrasi kadang dilaksanakan dengan baik, namun tak jarang pula diabaikan. Salah satu contoh positif dari penerapan demokrasi terlihat dalam kegiatan musyawarah desa. Ketika terjadi pembangunan infrastruktur seperti perbaikan jalan atau pembangunan fasilitas umum, perangkat desa biasanya mengundang seluruh warga untuk bermusyawarah. Dalam forum ini, semua warga, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau latar belakang, diberikan kesempatan yang setara untuk menyampaikan pendapat, usulan, maupun kritik. Proses pengambilan keputusan yang dilakukan secara musyawarah untuk mufakat mencerminkan pelaksanaan nilai-nilai demokrasi secara deliberatif.

Namun, realitas tidak selalu menunjukkan idealisme demokrasi. Dalam proses pemilihan ketua RT, misalnya, saya mengamati bahwa keputusan kerap kali dibuat oleh sekelompok kecil tokoh masyarakat tanpa melibatkan seluruh warga. Penunjukan calon ketua RT lebih sering ditentukan berdasarkan kesepakatan segelintir orang berpengaruh, tanpa mekanisme pencalonan terbuka atau pemungutan suara secara transparan. Hal ini menimbulkan rasa kurang dilibatkan di kalangan warga lainnya, terutama mereka yang merasa hak partisipasinya diabaikan.

Selain itu, suara dari kalangan muda atau warga baru sering kali kurang diperhatikan dibandingkan warga senior yang telah lama tinggal atau memiliki pengaruh sosial. Fenomena ini mencerminkan bahwa prinsip kesetaraan di depan hukum dan pemerintahan belum sepenuhnya diterapkan secara merata.

Dari pengalaman-pengalaman tersebut, saya menyadari bahwa pelaksanaan demokrasi di tingkat akar rumput tidak selalu berjalan mulus. Banyak faktor yang memengaruhi, seperti budaya lokal, tingkat pendidikan masyarakat, serta struktur kekuasaan sosial. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai warga negara untuk terus belajar, mengedukasi lingkungan sekitar, dan memperjuangkan partisipasi yang inklusif serta transparan.

Dengan menghayati dan menerapkan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak hanya menjadi warga negara yang taat hukum, tetapi juga turut berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil, setara, dan bermartabat.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *