“Nama kamu siapa kak?” Dia bertanya kepadaku dengan nada paling lembut yang pernah aku dengar
“Aku Afia, kamu pasti Asya ya?”
“Loh tau dari mana kamu?”
“Waktu itu kamu kan memperkenalkan diri di acara seminar, aku ada disitu” satu kalimat ku berikan dengan hati yang paling berdebar sebagai jawaban.
“Wahh kebetulan banget” balasnya
Apa kebetulan-kebetulan itu tanpa sengaja?
Atau tipu muslihat alam saja?
Ala kadarnya mawar mekar ditengah riuhnya presipitasi
Sela pilu dan semarak predisposisi
Dari seribu, aku adalah salah satu dari yang gagal memetik hatimu
Menerka-nerka adalah kesibukanku
Mencari jawaban tentangmu itu tujuanku
Hey kamu, bisakah kita tidak bersua kembali? aku sakit
Jika terukir warita menarik bersama itu sulit
Bolehkah aku menjadi bintang yang selalu di fantasimu Sya?
Kada nadin “tapi diterima”
Kataku “tapi tidak terambil hatinya”
Oleh: Selviana Safitri, Mahasiswa UIN Salatiga