Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kolom

Pemangkasan Anggaran Pendidikan, Yang Bener Aje?

×

Pemangkasan Anggaran Pendidikan, Yang Bener Aje?

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh: Susan Venia, M. H., Pengajar di Pesantren-Sekolah Alam Planet NUFO Rembang

Belum genap empat bulan menjabat sebagai presiden, Prabowo mengeluarkan kebijakan baru terkait pemangkasan anggaran Pendidikan di Indonesia. Adanya kebijakan tersebut bermula dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dan Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025. Instruksi Presiden tersebut dikeluarkan pada 22 Januari 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto. Alasan adanya pemangkasan anggaran tersebut adalah Prabowo memiliki target penghematan dana transfer ke daerah senilai Rp 50,5 triliun. Jika dihitung secara keseluruhan maka APBN tahun 2025 mengalami efisiensi senilai Rp 306, 6 triliun.

Example 300x600

Mengutip majalah Tempo, berdasarkan Intruksi Presiden tersebut, Kementerian Keuangan memberikan tanggapan dengan mengeluarkan Surat Menteri Keuangan Nomor S-32/MK.02/2025 tentang Efisiensi Belanja K/L dalam Pelaksanaan APBN TA 2025. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah memangkas anggaran hingga Rp 8 triliun dari total Rp 33,5 triliun yang telah disepakati dalam APBN. Kini anggaran Kemendikdasmen tinggal sekitar Rp 25, 5 triliun.

Berbicara tentang Pendidikan, pendidikan merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam pembangunan suatu negara. Sebab melalui akses pendidikan yang berkualitas, negara dapat membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan berdaya saing tinggi. Selain itu dapat meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi. Maka untuk menciptakan kualitas yang unggul dalam sektor Pendidikan membutuhkan anggaran yang cukup. Lalu bagaimana dampak yang ditimbulkan dari pemangkasan anggaran dalam bidang pendidikan seperti kebijakan yang ditetapkan akhir-akhir ini?

Pemangkasan anggaran Pendidikan merupakan pengurangan jumlah dana yang dialokasikan untuk Pendidikan oleh pemerintah atau lembaga terkait. Pengurangan anggaran Pendidikan ini dilakukan karena pemerintah menyesuaikan anggaran dengan kondisi ekonomi yang ada. Namun, pemangkasan ini dapat memberikan dampak yang serius dan jangka panjang bagi masyarakat. Dampak pertama yang ditimbulkan adalah kualitas Pendidikan yang menurun. Dengan dana yang terbatas, maka setiap sekolah atau perguruan tinggi akan mengalami kesulitan dalam menyediakan fasilitas untuk murid maupun pengembangan guru atau tenaga pendidik lainnya.

Kedua, tertundanya pengembangan Infrastruktur Pendidikan. Salah satu untuk mendukung proses belajar dan mengajar adalah dengan adanya infrastruktur yang memadai. Jika terjadi pemangkasan anggaran maka pembangunan yang telah dilaksanakan dapat diberhentikan begitu saja sehingga memicu terjadinya ketimpangan. Dampak selanjutnya adalah terjadinya pengurangan tenaga pengajar dan kualitasnya. Pengurangan tersebut memberikan dampak terhadap kualitas Pendidikan, proses belajar dan mengajar, serta berpengaruh pada perkembangan generasi masa depan.

Keempat, terbatasnya akses Pendidikan. Hal ini berpengaruh pada penyediaan beasiswa bagi siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu. Jika tidak terdapat fasilitas tersebut maka akan terjadi kesenjangan Pendidikan antar wilayah dan antar golongan sosial-ekonomi. Dampak selanjutnya yaitu terdapat tantangan bagi Pendidikan Tinggi. Pemangkasan anggaran tersebut dapat menghambat program penelitian, pemberian beasiswa, dan mengalami tantangan dalam mempertahankan standar pengajaran yang tinggi.

Jika program tersebut terhambat maka penemuan-penemuan baru semakin berkurang sehingga tidak ada perkembangan ilmu pengerahuan. Maka dari itu membutuhkan solusi yang tepat untuk mengatasi pengurangan anggaran Pendidikan agar tidak menimbulkan dampak tidak baik bagi masyarakat. Misalnya lebih efisien dalam penggunaan anggaran dan memprioritaskan agenda yang sangat penting.

Kemudian perlu meningkatkan pendapatan negara, melaksanakan pemberantasan korupsi dan adanya partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan anggaran dll. Melalui upaya-upaya tersebut terdapat harapan-harapan yang menjulang agar Pendidikan di Indonesia tetap berjalan dengan baik dan dapat menghasilkan generasi-generasi yang berkualitas dan memiliki daya saing tinggi. Walláhu a’lam bi al-shawwáb.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *