Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kolom

Sinema Sabtu: Layar Kreatif Menyalakan Literasi Blora

×

Sinema Sabtu: Layar Kreatif Menyalakan Literasi Blora

Sebarkan artikel ini
Bunda Literasi hadir membersamai anak-anak muda Blora, menyalakan semangat literasi dari balik layar “Sinema Sabtu”.
Example 468x60

Oleh: Hj. Ainia Shalichah Arief Rohman
Bunda Literasi Kabupaten Blora

Sabtu malam bukan sekadar waktu rehat dari rutinitas, tapi bisa menjadi titik tolak perubahan sosial. Di Blora, gagasan segar “Sinema Sabtu” yang lahir dari semangat para pemuda Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) membuktikan bahwa kreativitas mampu membuka ruang dialog, belajar, dan tumbuh bersama.

Example 300x600

Gagasan ini bukan hanya tentang memutar film, tapi tentang membangun ruang literasi yang menyentuh. Lewat film, anak-anak muda Blora dilatih untuk peka terhadap isu-isu di sekitar mereka, misalnya tentang ketimpangan sosial, lingkungan, budaya, hingga keresahan batin yang mungkin selama ini terpendam.

Literasi bukan cuma soal membaca buku, tapi juga melatih daya tangkap terhadap realitas, memahami konteks, dan menyuarakan gagasan. Film menjadi sarana yang ampuh, karena ia bicara dengan bahasa yang universal dan menyentuh emosi.

“Sinema Sabtu” adalah oase di tengah derasnya arus disinformasi digital. Ketika banyak remaja larut dalam konten-konten instan dan kosong makna, inisiatif ini mengajak mereka menonton secara kritis dan berdiskusi secara reflektif.

Setiap pemutaran film menjadi ruang deliberatif, ruang berbagi pandangan tanpa takut dihakimi. Anak muda yang mungkin selama ini malu bicara, diberi kesempatan menyampaikan pendapatnya. Ini adalah pendidikan demokrasi dalam bentuk paling sederhana.

Sebagai Bunda Literasi Kabupaten Blora, saya melihat sinema ini bukan sekadar tontonan, tapi juga “bahan bacaan visual” yang menggerakkan rasa. Ia menyentuh, menggugah, dan menginspirasi. Sebuah metode literasi yang kontekstual, relevan, dan menyenangkan.

Ketika anak muda diajak berpikir melalui film, mereka tidak hanya menyerap cerita, tapi juga belajar melihat dunia dengan sudut pandang baru. Ini melatih empati dan memperkuat karakter kritis yang sangat dibutuhkan zaman ini.

KEK Blora patut diapresiasi karena telah mengambil peran penting dalam ekosistem pendidikan alternatif. Mereka membuktikan bahwa literasi bisa hadir dalam berbagai bentuk, tak melulu lewat lembaran buku atau ruang kelas formal.

Bahkan, pemutaran film lokal bisa menjadi ajang apresiasi karya anak daerah. Ini membuka peluang tumbuhnya sineas muda yang peka pada lokalitas dan punya keberanian menyuarakan identitas Blora lewat media sinema.

Bayangkan jika “Sinema Sabtu” terus bergulir setiap pekan. Ia akan menjadi tradisi baru yang membudayakan nonton-cerdas dan diskusi-bernilai. Sebuah revolusi kecil yang pelan tapi pasti mengubah pola pikir dan budaya menonton generasi muda.

Di tengah tantangan globalisasi dan derasnya arus konten luar, sinema lokal berakar pada kearifan lokal bisa menjadi alat pemurnian. Anak muda bisa mencintai kampung halamannya lewat cerita-cerita yang dekat dengan mereka.

Tak hanya itu, sinema komunitas seperti ini juga membangun jejaring sosial baru. Anak muda lintas latar belakang bisa bertemu, berkolaborasi, dan saling menginspirasi. Komunitas pun menjadi lebih hidup, lebih dinamis, dan lebih progresif.

Saya percaya bahwa “Sinema Sabtu” adalah benih kecil dari pohon perubahan besar. Ia mungkin sederhana, tapi menyimpan potensi transformatif yang luar biasa jika dikelola dengan cinta dan komitmen.

Inilah saatnya Blora menyalakan layar bukan hanya untuk hiburan, tapi juga untuk pencerahan. Menjadikan film sebagai jembatan antara imajinasi dan kenyataan, antara anak muda dan masa depannya.

Mari kita dukung terus inisiatif ini. Jadikan “Sinema Sabtu” sebagai milik bersama, sebagai gerakan kolektif untuk menciptakan generasi yang melek rasa, melek pikir, dan melek aksi.

Karena ketika sinema menyapa, literasi tak lagi terasa jauh. Ia hadir hangat, menyapa pelan, dan menetap di hati mereka yang peduli. (*)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kolom

Lintasan Cahaya KH. Hasan Basri (2) Oleh Gunawan…