Hari berlalu tanpa arus langkah.
Tak pernah berhenti pasti ada rasa gelisah.
Meratapi ketidak pastian yang terus saja mengarah.
Seolah-olah tak mau menyerah.
Tak ada yang mau mengalah.
Apalagi mendengar kata pasrah.
Semua yang dijalani Insya Allah Lillah.
Maka jalan satu-satunya adalah berjalan sampai musnah.
Kuatkan hati.
Langkahkan kaki.
Jangan lupa syukuri.
Agar kita tidak mendustakan Sang Ilahi.
Kita hanyalah manusiawi.
Yang setiap saat membebani.
Yang tak pernah berhenti dikasihani.
Oleh tuhan yang mencintai.
Oleh: Mughits, Mahasiswa UT Prodi Manajemen Penikmat Sastra Asal Madura