Oleh: Ahmad Fazlurahman, Ketua Pondok Planet Nufo Periode 2025
Ramadhan adalah bulan yang sangat berkah, di mana seluruh umat Islam diwajibkan untuk berpuasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Namun, tidak hanya dari sekedar menahan lapar dan dahaga, puasa adalah sarana melatih hawa nafsu dan keteguhan hati. Dalam kehidupan yang penuh ujian, kesabaran menjadi kunci untuk meraih ketenangan dan kebahagiaan sejati. Puasa mengajarkan kita untuk mengendalikan diri, bersikap lebih sabar dalam menghadapi tantangan, serta meningkatkan takwa kita terhadap tuhan.
Puasa bukan hanya tentang menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga dari segala bentuk amarah, nafsu, dan perbuatan tercela. Ketika seseorang berpuasa, ia diajarkan untuk bersabar dalam menghadapi segala godaan. Lapar dan dahaga yang dirasakan bukanlah bentuk penyiksaan, melainkan latihan spiritual yang membentuk karakter seseorang agar lebih kuat dan tangguh.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 185:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ١٨٥
Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia serta penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesulitan bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah: 185).
Ayat ini menegaskan bahwa puasa bukan hanya kewajiban, tetapi juga merupakan bentuk rahmat dan kemudahan dari Allah SWT bagi umat-Nya. Allah tidak menginginkan kesulitan, melainkan memberikan kesempatan bagi manusia untuk meraih ketakwaan dan keberkahan melalui ibadah ini. Puasa juga dijadikan sebagai wadah untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan-Nya serta memperkuat hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta.
Banyak orang yang tidak bersyukur terhadap puasa di zaman sekarang, padahal puasa untuk zaman sekarang hitungannya sudah sangat gampang dibandingkan puasa pada zaman nenek moyan kita. Di dalam surat Al-Baqarah ayat 183-184 itu menjelaskan kenapa kita sekarang tidak melakukan puasa seperti nenek moyang kita.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al-Baqarah ayat 183).
أَيَّامًا مَّعْدُودَٰتٍ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى ٱلَّذِينَ يُطِيقُونَهُۥ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُۥ ۚ وَأَن تَصُومُوا۟ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya: (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. Al-Baqarah ayat 184).
Banyak orang yang salah memahami tentang ayat itu, dikarenakan banyak yang bertanggapan kalau diayat tersebut adalah ayat untuk menunaikan puasa pada Ramadhan. Padahal ayat yang menjelaskan puasa tentang puasa Ramadhan adalah ayat 185, seperti ayat yang diatas.Puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga melibatkan pengendalian diri dalam berbagai aspek kehidupan: Lapar dan Haus, Emosi Negatif, Perkataan Buruk, Nafsu Seksual, Godaan Duniawi, Tidur Berlebihan, Perasaan Cemburu atau Iri, Dan Kebiasaan Buruk.
Lebih dari itu, puasa juga mengajarkan nilai empati. Ketika kita merasakan lapar dan dahaga, kita lebih memahami penderitaan orang-orang yang kurang beruntung. Dari sini, lahirlah keinginan untuk berbagi dan membantu sesama. Itulah mengapa dalam bulan Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak sedekah dan memberi makan kepada mereka yang membutuhkan.
Dari segi kesehatan, puasa juga memberikan manfaat yang luar biasa. Menahan diri dari makan dan minum selama beberapa jam membantu tubuh untuk melakukan detoksifikasi secara alami, memperbaiki metabolisme, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, manfaat utama tetap terletak pada aspek spiritualnya, yaitu membentuk pribadi yang lebih sabar, kuat, dan penuh empati.
Puasa bukan sekadar ritual ibadah, tetapi juga sarana untuk melatih kesabaran dan meningkatkan kualitas diri. Dengan menahan lapar dan dahaga, kita belajar untuk lebih menghargai nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Selain itu, puasa juga membentuk pribadi yang lebih tenang, sabar, dan peduli terhadap sesama. Oleh karena itu, marilah kita menjalani ibadah puasa dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, agar manfaatnya tidak hanya terasa di dunia, tetapi juga di akhirat kelak.
Semoga kita semua dapat menjalani ibadah puasa dengan kesabaran dan keikhlasan, serta mendapatkan berkah dan ampunan dari Allah SWT. Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga Ramadhan kali ini menjadi momen yang membawa perubahan baik bagi kita semua. Aamiin.
