Oleh: Adilla Fi Aldillah Alamal, Murid Kelas VI SDN Rendeng, Sale, Rembang
Hari itu aku pulang sendirian. Bulan tampak terang saat aku melewati jalan yang sunyi. Aku merasa takut, tapi tetap berusaha berani berjalan. Jantungku berdebar, langkahku pelan, dan aku hanya bisa berdoa semoga segera sampai rumah.
Aku memang orangnya penakut, tapi setiap kali berhasil melewati rasa takut itu, aku merasa lebih kuat dari sebelumnya.
Selain itu, aku suka menyanyi. Lagu favoritku adalah “Air Mata di Ujung Dermaga” dan “Selamat (Tinggal)” dari Virgoun.
Lirik lagu “Selamat Tinggal” begitu menyentuh bagiku, terutama bagian:
“Air mata jatuh di dermaga tempat kita berpisah,
ombak mengurai janji yang pernah terikat,
kamu tak putar balik,
aku mendayung jauh, arus memaksa aku kembali…”
Lagu itu membuatku teringat pada perpisahan dan kenangan yang sulit dilupakan.
Kadang aku membayangkan, seandainya bisa memutar waktu, aku ingin memperbaiki semuanya. Tapi kini aku hanya bisa menerima, karena dari perpisahan aku belajar arti ketulusan dan keikhlasan.
Meskipun berat, aku mengerti satu hal:
Dalam setiap “selamat tinggal”, selalu ada “selamat” yang menandakan harapan baru.


















