Blora, PikiranBangsa.co – SMP Muhammadiyah 5 Randublatung (SMP Mulia) tidak hanya fokus pada pendidikan akademik, tetapi juga menjadi pionir transformasi digital di kawasan Blora.
Sejak empat tahun lalu, sekolah ini mengembangkan kelas digital sebagai langkah strategis menghadirkan pendidikan yang adaptif dan inovatif.
Menurut Kepala Sekolah Lamijan, S.Pd.I., lahirnya kelas digital adalah jawaban atas tantangan zaman.
“Kami ingin anak-anak punya kemampuan teknologi sejak dini, tapi tetap berakhlak mulia,” ungkapnya.
Kelas digital SMP Mulia tidak sekadar mengajarkan komputer dasar, tetapi juga menyiapkan siswa menghadapi era kecerdasan artifisial.
Saat ini, sekolah tengah mengintegrasikan materi koding dan AI sebagai program unggulan ke depan.
“Anak-anak belajar koding sebagai bahasa masa depan dan memahami kecerdasan artifisial sebagai alat,” jelas Lamijan.
Langkah ini juga sesuai arahan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk menyiapkan generasi digital native.
Wali santri, Eko Setiyawan, perangkat Desa Kepoh, Kec. Jati, memilih SMP Mulia karena inovasi tersebut.
“Di SMP Mulia ada kelas digital, koding, dan AI. Saya ingin anak saya berguna untuk bangsa dan punya akhlak baik,” katanya.
Bagi Eko, dua kemampuan penting inilah yang menjadi kunci masa depan, melalui penguasaan teknologi dan akhlak mulia.
“Selain terawasi, anak-anak punya pondasi kuat menghadapi dunia yang berubah cepat,” tambahnya.
Program ini pun tak lepas dari semangat Islami SMP Mulia, yang selalu memadukan ilmu, iman, dan teknologi.
Sekolah meyakini transformasi digital harus tetap sejalan dengan nilai moral dan akhlak.
Empat tahun berjalan, kelas digital SMP Mulia telah melahirkan siswa yang lebih adaptif, percaya diri, dan mampu berpikir kritis.
Anak-anak juga diajarkan etika digital agar tetap bijak menggunakan teknologi.
“Prinsipnya, kami tidak hanya ingin melahirkan pengguna teknologi, tapi juga calon kreator,” kata Lamijan.
Itulah mengapa materi koding dan kecerdasan artifisial diperkenalkan sejak dini.
Dengan semangat transformasi ini, SMP Mulia berharap menjadi sekolah yang tak hanya mencetak lulusan cerdas, tetapi juga berjiwa Qurani dan siap bersaing di era digital.
Langkah kecil dari Randublatung, tapi dengan mimpi besar untuk masa depan bangsa. (Gun)