Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Opini

Sancil Planet Nufo: Laboratorium Parenting

×

Sancil Planet Nufo: Laboratorium Parenting

Sebarkan artikel ini
Oplus_131072
Example 468x60

Oleh: Susan Venia, M. H., Pengajar di Pesantren-Sekolah Alam Planet NUFO Rembang.

Setiap pertemuan pasti memberikan pembelajaran, seperti perjumpaan saya dengan Planet Nufo dan segala seluk beluknya sejak empat tahun silam. Sekolah Alam Nurul Furqon atau sering disebut Planet Nufo tidak hanya merupakan lembaga Pendidikan. Namun menurut saya, Planet Nufo adalah lembaga pemberdayaan, penyadaran, kehidupan dan lain sebagainya. Serta di dalamnya juga mengajarkan bahwa terdapat kenyataan hidup yang harus ditelan dan diperjuangkan untuk menciptakan kebermanfaatan.

Example 300x600

Kami diberikan wadah untuk terus bertumbuh di Planet Nufo. Tidak hanya sebagai pengajar tetapi lebih dari itu. Terkadang kami harus berperan seperti Ibu Peri yang harus siap berubah dalam sekejap ketika menghadapi realita di depan mata. Kami harus siap berperan sebagai guru, teman, pebisnis, psikolog, orang tua, tenaga kesehatan dan masih banyak lagi. Hal tersebut kami lakukan tidak lain adalah terdapat harapan agar para santri murid di Planet Nufo menjadi manusia yang bermanfaat. Serta menjadi sebuah penyadaran bagi kami bahwa mendidik manusia itu tidak gampang. Sebab membutuhkan kesabaran, perjuangan, dan kesadaran untuk belajar dan terus belajar.

Salah satu pembelajaran yang membuka mata hati saya adalah perjumpaan saya dengan para Santri kecil di Planet Nufo. Kami menyebutnya dengan Sancil karena mereka masih berusia dibawah 12 tahun atau setara dengan usia anak SD. Kegiatan sehari-hari para Sancil adalah mengaji, belajar numerasi, literasi, outing class dll. Selain itu mereka juga dilatih agar mejadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab. Misalkan melaksanakan piket harian, disiplin dalam shalat, mengikuti pembelajaran dll.

Hari-hari bersama mereka membuat saya mengingat kembali tentang masa kecil yang mungkin belum mengerti sedikitpun tentang pesantren. Ketika melihat mereka, yang terpatri dalam diri adalah mereka luar biasa. Mengapa demikian? Mereka telah berani berpisah dari sang malaikat hati agar bisa belajar. Meskipun selama di pesantren mereka ditempa sehingga tak jarang membuat mereka sering menangis, sering sakit, bahkan minta untuk kembali ke rumah. Namun mereka tetap berupaya untuk belajar dan bertahan.

Hal itu menjadi tantangan yang luar biasa bagi saya yang notabenenya belum menikah, terlebih memiliki anak. Setiap hari harus menghadapi berbagai macam tragedi yang sebelumnya tidak pernah terbesit sedikitpun dalam hidup. Betul-betul mengajarkan bagaimana harus menjadi orang tua yang pandai mengelola emosi dalam berbagai situasi dan kondisi. Hal itu tak jarang membuat lelah batin dan pikiran tetapi mengingat kembali bahwa itu adalah amanah yang harus ditunaikan maka tidak boleh berhenti sesuka hati. Memang tidak mudah, tetapi harus diusahakan.

Selain itu, kehadiran mereka dengan berbagai karakter yang dimiliki, membuat saya sadar bahwa untuk menghadapi yang demikian itu membutuhkan ilmu. Membesarkan anak tidak boleh serampangan. Harus berupaya menjaga lisan dan perbuatan agar tidak menanamkan luka batin pada hati sang anak. Salah satu cara yang harus dilakukan adalah memiliki kesadaran untuk belajar terutama belajar tentang parenting. Kemudian memiliki kemauan untuk berubah dengan cara mempraktikkan ilmu yang telah didapatkan.

Pada zaman sekarang ini mudah sekali untuk mendapatkan informasi melalui Mbah Google. Tinggal klik sesuai dengan tema yang diinginkan maka dengan sendirinya akan muncul informasi sesuai yang diharapkan. Termasuk teori- teori tentang parenting. Meskipun demikian, terkadang teori tidak sesuai dengan realita di lapangan. Seperti halnya yang saya temui selama membersamai para Sancil Planet Nufo. Pengalaman itu menjadi penemuan-penemuan baru yang membuat saya terus mengulik terkait parenting. Maka dar itu saya menyebutnya dengan laboratorium parenting. Hal itu pula yang membuat diri berupaya untuk terus bertumbuh sehingga menjadi mengerti dan berupaya untuk mengelola diri dan emosi agar tidak bersikap semena-mena kepada anak-anak yang ujung-ujungnya merekalah yang menjadi korban. Na’udzubillah.

Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh salah satu Psikolog Indonesia yaitu Bu Elly Risman Musa bahwa ilmu parenting itu mudah dipelajari/dibicarakan tetapi tidak mudah diterapkan dalam kehidupan. Maka selama proses belajar jangan lupa melibatkan Tuhan agar senantiasa istiqomah belajar dan mempraktikkan. Berdasarkan pengalaman tersebut membuat saya dapat menarik kesimpulan bahwa PR seorang guru atau orang tua itu berat.

Kunci yang harus dimiliki adalah tidak pernah bosan untuk belajar. Sebab membutuhkan ilmu yang cukup dalam membersamai anak untuk bertumbuh. Terutama dalam memahami karakter mereka agar kedepannya dapat mengarahkan mereka dengan hati sehingga dapat membuat mereka bertumbuh dengan bahagia tanpa luka.
Terima kasih Sancil Planet Nufo telah menjadi guru kehidupan bagi kami. Sehingga memberikan pelajaran yang berharga dalam hidup ini. Serta membuat kami terus belajar dan terus belajar. Senantiasa sehat dan bertumbuh menjadi manusia yang bermanfaat bagi umat dan bangsa. Aamiin.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *