Oleh: Siti Aulia Nailal Hidayah Ahmad, Santri-Murid Planet Nufo
Pondasi itu, awal dari langkahku
Seperti indikasi yang diutarakan Tuhan
Belajar dan menambah ilmu
Kian sendu merebak di atma
Banyak waktuku tereliminasi sia karena menunggu
Tidak masalah, jika ini bisa ditakma kembali
Buanglah sentimen yang salah itu
Detik tak menghilang rakus jika kita berusaha
Gunakan organisasi sebagai wadah berproses
Itu akan berkembang baik di penerapan org yang benar
Sangat penat, tapi ini proses
Sudah komitmenku untuk terus memperbaiki diri
Walaupun banyak orang menyinggung kesana kemari
Jika pemanah tidak berkisar memanah
Bagaimana pemanah bisa mendapat mangsa?
Waktu berjalan bagai sayatan kilat
Belaka, penat sudah ku pendam dalam dalam
Lihat, jumantarapun menyaksikan
Bagaimana aku bisa mewariskan tanggung jawab?
Jika keinginan saja tidak disandingkan dengan niat
Bukan mie instan yang siap saji,
melainkan usaha yang prosesnya tidak sebentar
paksa dan hapus ke munafikan pada diri sendiri
Jika cengkeraman kegagalan terus gelap menghantui
Patutnya kau berlari dari serejang bayang itu
Memang tidak mudah, namun kau bisa
Semua akan terbukti jika kau berupaya
Sendu?
Jika kamu dapat mempredisposisi kan ini menjadi lebih baik
Tidak kalah dengan nestapa karam itu,
Ia menyusun mentalku untuk belajar menjadi seorang pemimpin
“Tidak kita rapuh karena kesedihan, kegagalan dan sebagainya.
Namun, kita dengan itu bisa mengemuka lebih indah kedepannya.
Keburukan tidak selalu buruk selamanya,
Semua bisa diubah kapan saja.
Seperti air laut yang berubah-ubah warna,
Ia akan coklat pekat ketika arus laut sedang pasang.
Ketika tenang, ia akan normal menjadi biru kehijauan.
Seperti manusia, tidak akan menjadi buruk selamanya,
Selama ia mau mencoba memperbaiki dirinya”
Akan begitu suntuk koreksi di awal mula
semua bisa diubah menjadi jumawa yang jawara
Bersedih dan bersusah untuk sementara
Masa depan hanya menerima jatah dari sebuah jerih payah
Jangan mengeluh pada tuhan bahwa kita gagal
Tapi, bilang pada kegagalan bahwa kita punya tuhan
Semua kita atur semaksimal mungkin
jangan dengan sewajarnya, namun dengan ugal-ugalan
Tidak ada yang instan di dunia untuk menuju sukses
Jadi bertempurlah selayaknya panglima perang
Yang memperjuangkan apa yang ia inginkan
Jangan naif, karena semua di disinggung dengan masa depan