Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
PuisiSastra

Dewasa Itu Sebenarnya Bagaimana?

×

Dewasa Itu Sebenarnya Bagaimana?

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Katamu, dewasa itu menyenangkan, bukan?
Dewasa yang juara dalam adu mulut dengan adik tingkat?
Dewasa yang menang dalam persaingan usia?
Atau dewasa yang selalu mendapat tahta terdepan?

Namun, bolehkah aku bertanya?
Apakah benar bentuk dewasa seperti yang tertulis di bait pertama?
Apakah dewasa harus selalu tentang usia yang lebih tua?
Apakah seperti itu wujudnya, Tuan?

Example 300x600

Aku bertanya karena aku bosan hidup monoton—monokrom tanpa warna.
Aku bertanya karena aku ingin tahu bentuk sebenarnya dewasa.
Aku takut tak sanggup menyelami kedalamannya.

Bukan soal pengecut atau munafik,
melainkan merancang diri untuk menghadapi perkembangan zaman

Aku rasa, dewasa itu rumit untuk dijelaskan.
Dewasa yang sesungguhnya,
bukan soal bertambah usia di hitungan,
atau yang selalu menang dalam persaingan.

Namun, dewasa, bagiku, ialah
Tentang bagaimana kau menghadapi hidup dengan matang.
Kau yang sekarang lebih bisa menerima, bahwa
semua hal belum tentu bisa berjalan sesuai prediksi kita.
Banyak kejutan yang tak terduga di luar rencana.
Dan kau, menang dengan kondisi tenang dalam menyikapinya

Dewasa, perspektifku, ialah
Jika benar kau dewasa, pasti
Kau lebih memilih “peace of mind” daripada drama kehidupan.
Terkadang, hidup terlalu banyak episode yang mengenaskan.
Sehingga kita terjebak di dalamnya dan tidak mengalami kemajuan.

Jika dulu kau sering terlibat dalam suatu omong kosong, lalu
terjerumus pada argumen yang tidak penting,
Menyambut kritik yang bukan membangun,
Tapi meruntuhkan mental secara perlahan.

Saat itu juga kau sadari, bahwa semua itu terasa sumpek bagi kita.
Menguras waktu, menghabiskan tenaga.

Dulu, kau pemberontak bagi para penasehat,
kini kau lebih memilih sunyi, diam penuh makna,
Dan mengevaluasi diri dengan bijaksana.
Tak usah membandingkan dirimu dengan yang lain.
Dirimu butuh apresiasi yang menyalurkan hal positif pada jiwa dan raga

Andai hal :
Kau menikmati perahu yang berlayar dengan sangat damai,
dan dalam syahdunya kau membelah ombak yang sedang beradu.
Begitu juga dengan cara berpikir manusia yang waras.
Dia akan damai dengan dirinya, walaupun pikiran sedang diadu oleh keramaian dunia.
Sebab, ia benar benar dapat menguasai ketenangan pikirannya.

Dewasalah pada dirimu terlebih dahulu.
Penuhi tugas dan tanggung jawab terhadap jiwa dan ragamu.
Kau perlu tahu mana yang diprioritaskan lebih dulu.
Jika kau butuh meditasi untuk memutuskan arah, maka lakukanlah

Akan kau sadari bahwa setiap keputusan yang kau ambil, pasti ada konsekuensi yang mengikuti.
Maka, kau harus siap dengan suntuknya celotehan dunia ini.
Aku, kau, dan kita bisa menua dengan dewasa.
Bukan hanya sekedar soal usia, tetapi
bentuk kontribusi kita dalam wujud nyata.

Ini perspektif dewasa versiku, bagaimana versimu?

Oleh: Siti Aulia Nailal H. A, Santri-Murid Planet Nufo Rembang

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Puisi

Oleh: Nawwaf Absyar Rajabi, Santri-Murid SMP Alam Nurul…

Cerpen

Oleh: Sultan Murad Arkan Nurrahmat, Santri-Murid Kelas VII…