Oleh: Azizah Rahmatillah, Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Salatiga
Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Dalam sistem ini, rakyat memiliki hak untuk memilih pemimpin, menyampaikan pendapat secara bebas, serta ikut berpartisipasi dalam menentukan kebijakan negara, salah satunya melalui pemilihan umum.
Berdasarkan pengalaman pribadi saya, prinsip demokrasi sering diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya terjadi di lingkungan kampus, tepatnya di Fakultas Dakwah. Sebelum dilakukan pemilihan calon ketua dan wakil ketua DEMA (Dewan Mahasiswa), diadakan debat antar dua pasangan calon. Di tengah debat, moderator membuka sesi tanya jawab. Salah satu mahasiswa semester 4 mengajukan pertanyaan, namun jawaban dari kedua pasangan calon tidak memuaskan. Hal ini memicu perdebatan antara mahasiswa tersebut dan para calon. Meski sempat terjadi ketegangan, situasi ini justru membantu mahasiswa lainnya dalam menilai siapa calon pemimpin yang paling layak melalui visi dan misi yang mereka sampaikan. Kami sebagai mahasiswa Fakultas Dakwah merasa memiliki hak penuh untuk berpendapat dan memilih, menunjukkan bahwa prinsip demokrasi telah diterapkan dengan baik di kampus.
Contoh lain terjadi di lingkungan sekolah saya sebelumnya, yaitu saat saya duduk di kelas 9 di MAN Kota Salatiga. Menjelang ujian sekolah, kami berencana mengadakan liburan bersama. Awalnya sempat terjadi perdebatan karena tanggung jawab kegiatan berada di tangan kami sendiri. Namun akhirnya ketua kelas dan wakilnya bersedia memikul tanggung jawab tersebut. Selanjutnya, kami melakukan diskusi mengenai destinasi, biaya, dan transportasi. Seluruh siswa diminta memberikan suara atas setiap keputusan. Diskusi ini berlangsung selama dua minggu demi menghindari miskomunikasi dan kekurangan biaya. Hasil dari musyawarah ini, mayoritas siswa sepakat memilih Jogja sebagai destinasi liburan. Ini menunjukkan bahwa prinsip demokrasi juga diterapkan dalam lingkungan sekolah.
Penerapan demokrasi juga terlihat di lingkungan tempat tinggal saya. Ketika masa jabatan ketua RT habis, dilakukan pemilihan ketua RT baru melalui musyawarah warga. Warga dari berbagai usia berkumpul di balai desa, dan tiga calon ketua RT memaparkan program kerja masing-masing. Setelah itu, warga diberikan kertas suara untuk memilih. Perolehan suara dihitung secara terbuka dan calon dengan suara terbanyak dinyatakan sebagai ketua RT terpilih. Proses ini menunjukkan bahwa demokrasi tidak hanya berlaku di tingkat negara, tetapi juga dijalankan dalam kehidupan bermasyarakat di tingkat desa.
Prinsip-prinsip demokrasi seperti kebebasan berpendapat, hak memilih, serta pengambilan keputusan bersama telah diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan saya, baik di kampus, sekolah, maupun di lingkungan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa demokrasi merupakan sistem yang hidup dan relevan dalam kehidupan sehari-hari.
