Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Mimbar Mahasiswa

Prinsip Demokrasi di Kampus

×

Prinsip Demokrasi di Kampus

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh: Nayla Syifa Camila, Mahasiswa UIN Salatiga

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, demokrasi tidak hanya berfungsi sebagai sistem pemerintahan, tetapi juga sebagai nilai yang harus dihidupi oleh setiap warga negara. Berdasarkan pengalaman pribadi saya dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan kampus, tempat tinggal, maupun organisasi, saya melihat bahwa prinsip-prinsip demokrasi terkadang diterapkan dengan baik, namun tidak jarang juga diabaikan.

Example 300x600

Di lingkungan kampus, saya mengamati bahwa prinsip demokrasi dapat diaplikasikan secara positif, terutama dalam proses pemilihan ketua organisasi mahasiswa. Proses pemilihan tersebut berlangsung secara transparan dan partisipatif, memberikan ruang bagi setiap mahasiswa untuk menyampaikan pendapat dan berpartisipasi secara aktif.

Selain itu, budaya musyawarah yang diterapkan dalam pengambilan keputusan organisasi juga menunjukkan adanya upaya untuk mengakomodasi berbagai perspektif. Meskipun demikian, suara mayoritas tetap menjadi penentu akhir keputusan, sesuai dengan prinsip demokrasi yang menghargai keputusan mayoritas.

Namun, di sisi lain, saya juga menemukan bahwa prinsip demokrasi sering kali tidak ditegakkan secara konsisten. Dalam beberapa kesempatan di organisasi, saya menyaksikan keputusan-keputusan penting yang dibuat secara sepihak oleh segelintir pengurus tanpa melibatkan anggota lainnya.

Tidak adanya ruang diskusi atau kesempatan bagi anggota untuk menyampaikan keberatan setelah keputusan dibuat merupakan pelanggaran terhadap nilai-nilai demokrasi yang mengedepankan keterlibatan dan hak suara setiap individu. Situasi ini menimbulkan ketimpangan dalam partisipasi dan menurunkan kualitas keputusan yang dihasilkan.

Pengalaman-pengalaman tersebut semakin memperkuat pemahaman saya bahwa keberlangsungan nilai-nilai demokrasi sangat bergantung pada kesungguhan seluruh elemen masyarakat, bukan hanya para elite atau pengurus organisasi.

Demokrasi sejatinya adalah pembentukan budaya yang menjunjung tinggi rasa hormat terhadap perbedaan pendapat, keterbukaan terhadap dialog, serta orientasi pada penyelesaian masalah secara kolektif. Oleh karena itu, setiap individu memiliki tanggung jawab untuk terus mengasah pemahaman dan mempraktikkan perilaku demokratis dalam setiap interaksi dan aktivitas sehari-hari.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *